Hutan Kota Kalianda Butuh Polesan
KALIANDA – Kondisi Hutan Kota Kalianda atau Khimba Tenyanik nampak lebih baik dari sebelumnya. Pantauan Radar Lamsel, Senin (24/2/2020), lingkungan sekitarnya sudah bersih. Tak ada lagi sampah-sampah yang bertebaran di sekitar tempat duduk dan tangga. Hanya saja masih perlu sedikit pembenahan agar hutan ‘buatan’ kota ini ramai dikunjungi lagi. Informasinya, Hutan Kota Kalianda dulu jadi tempat nongkrong favorit anak-anak muda. Kebanyakan yang singgah di tempat ini anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Tapi seiring berjalannya waktu, tempat ini ditinggalkan. Bahkan dilupakan karena tak terawat lagi. Lingkungan yang kumuh, dan kursi yang menjadi tempat duduk juga rusak. Kondisi yang terlihat dulu bisa kembali lagi apabila Hutan Kota Kalianda dibenahi. Terutama tempat duduknya. Bila perlu ditambah fasilitas lain supaya lebih memikat. Seli (16), ingin melihat hutan kota yang terletak di lingkungan kantor Pemkab Lamsel ini hidup lagi. Seperti zaman dia duduk di bangku SMP dulu. “Kalau dulu kan rame, sekarang sepi. Mungkin orang-orang bosen, mana tempatnya kotor, rusak. Maunya sih kayak dulu (ramai) lagi,” katanya saat ditemui di sekitar Hutan Kota Kalianda. Senada dengan Seli. Herlina (16), berpendapat kak hanya pembenahan saja yang harus dilakukan. Siswi yang masih mengenyam pendidikan di bangku kelas 2 SMA ini berharap Hutan Kota Kalianda bisa dipoles. Diberi hiasan layaknya tempat ramai pada umumnya. Jika terealisasi, keloga Seli ini mengatakan tak menutup kemungkinan hutan ini bakal lebih ramai dikunjungi. “Kalau kami mah maunya dibagusin. Supaya Kalianda ini banyak tempat nongkrongnya. Lebih banyak pilihan lebih bagus kan, jadi enggak di situ-situ aja,” ucapnya. Tahun lalu, kondisi Hutan Kota Kalianda yang berlokasi dilingkungan kantor Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan sangat minim perhatian. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya sampah yang berserakan dilokasi tongkrongan anak-anak sekolah itu. Beragam jenis sampah terlihat dilingkungan sekitar Hutan Kota Kalianda. Mulai dari sampah plastik, kertas dan lainnya. Selain itu, banyaknya daun yang jatuh dari pepohonan semakin menambah kesan kumuh terhadap Hutan Kota Kalianda. (rnd)
Sumber: