Buaya Agresif itu Dievakuasi BKSDA

Buaya Agresif itu Dievakuasi BKSDA

SRAGI – Buaya muara (Crocodylus Porosus) yang ditemukan di area tambak Dusun Bunut Utara, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi dievakuasi oleh Seksi Konservasi Wilayah III Lampung, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Selasa (25/2) sore kemarin. Berdasarkan informasi, evakuasi buaya muara dengan jenis kelamin betina itu dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik dengan masyarakat. Apalagi diketahui lokasi ditemukannnya buaya tersebut tak jauh dari aktivitas tambak serta pemukiman masyarakat. Ketua Tim Evakuasi, Seksi Konservasi Wilayah III Lampung,  Karit mengatakan, evakuasi ini dilukan berdasarkan laporan dari masyarakat. Dimana buaya yang ditemukan di area tambak tersebut meliki sifat yang cukup agresif, dan menyerang warga. Proses evakuasi dilakukan oleh empat orang tim evakuasi Seksi Konservasi Wilayah III Lampung dengan dibantu pihak Kepolisian Kecamatan Sragi. “Evakuasi kami lakukan berdasarkan dari laporan warga. Dimana buaya yang ditemukan di area tambak ini memang memiliki sifat yang cukup agresif, bahkan katanya mengejar warga,” ujar Karit memberikan keterangan kepada Radar Lamsel. Karit menjelaskan, sifat agresif lantaran buaya yang ditemukan dalam kondisi bertelur. Serangan yang diberikan sebagai bentuk pertahanan buaya untuk menjaga telurnya. Kasus serupa, sambung Karit, dalam beberapa tahun terahir juga pernah terjadi terjadi di wilayah tambak Dipasena, Kabupaten  Tulang Bawang. “Kalau dipasang Polis Line belum cukup aman, serangan kemungkinan akan terjadi lagi kalau ada manusia yang masuk wilayah sarangnya apalagi lokasinya sangat dekat dengan aktivitas warga. Seperti yang terjadi di wilayah tambak Dipasena, maka harus divakuasi supaya tidak terjadi konflik,” tuturnya. Lebih lanjut, Karit menerangkan, buaya yang telah dievakuasi tersebut akan ditempatkan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur. “Akan ditempatkan di TNWK, namun  sambil menunggu izin dari Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem keluar ditempatkan di tempat penangkaran sementara, Bandar Lampung,” pungkasnya. (vid)

Sumber: