PPL dan Petani Terlibat Diklat Tematik Bawang Merah
CANDIPURO –Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Selatan menggelar Diklat tematik meningkatkan produksi bawang merah kepada pelaku usaha tani di Kecamatan Candipuro, Kamis (27/2). Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) DPHP Lamsel Puji Astuti pada kesempatan itu mewakili Plt. Kadis DPHP Lamsel Bibit Purwanto, S.P mengatakan, dirinya meminta kepada seluruh penyuluh pertanian di wilayah itu untuk melakukan pengawalan dan pendampingan kegiatan kepada pelaku usaha tani. “ Terutama kepada seluruh penyuluh pertanian di Candipuro dalam mensukseskan swasembada pangan harus turun ke bawah untuk melakukan pendampingan kepada para petani,” ujar Puji Astuti kepada PPL dan para pelaku usaha tani yang hadir di kantor UPT pertanian setempat, kemarin. Ia juga mengatakan, Diklat tematik meningkatkan produksi bawang merah membahas terkait permasalahan budidaya bawang merah dengan mengidentifikasi permasalahan langsung di lapangan baik teknis dan non teknis. “ Nah di sini lah peran pendampingan PPL dalam mengawal peningkatan produksi bawang merah kepada para petani. Yakni melakukan penyuluhan serta pendampingan kepada petani untuk mencari solusi pemecahan masalah yang dihadapai petani,” kata dia. Pendampingan para petani oleh koordinator PPL dimulai dari pra panen sampai pasca panen. “ Contoh bila tanaman bawang merah terserang hama maka POPT harus mengetahui formulasi apa yang tepat untuk menanggulangi serangan hama. Kemudian, ketika panen para koordinator penyuluh pertanian juga harus mengawal tentang kepastian harga,” ucapnya. Sehingga, melalui pelatihan tematik ini, dapat diimplementasikan oleh peserta penerima manfaat. “ Agar, komoditas bawang merah di Candipuro ini dapat lebih meningkat lagi produksinya dan program swasembada pangan dapat terwujud,” harap dia. Selain itu, Kabid PSP DPTHP Lamsel itu juga menjelaskan, terkait pentingnya peran Asuransi Usaha Tani dan Pertanian (AUTP) kepada seluruh pelaku usaha tani diwilayah itu. “ Keberadaan AUTP merupkan hal yang ikut membantu dalam menekan kerugian kepada petani, akibat gagal panen. Untuk itu para petani yang tergabung dalam Poktan seyogianya harus sudah tercover oleh AUTP,” pinta dia.(CW2)
Sumber: