Warga Binaan Dibekali Ilmu Nyablon
KALIANDA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kalianda terus berupaya mengeluarkan potensi yang dimiliki warga binaannya. Puluhan napi di lapas ini diberi pelatihan percetakan sablon pakaian. Pelatihan yang berjuluk ‘Pasti Keren’ ini akan dijadikan kegiatan rutin di lapas selama 12 hari. Senin (2/3/2020), pelatian memasuki hari pertama. Dalam kesempatan ini, Lapas Kelas IIA Kalianda menunjuk 20 warga binaan. Mereka diberi pemahaman tentang penggunaan alat-alatnya. Setelah itu baru memasuki praktik pembuatan sablon yang benar. Supaya menghasilkan kualitas sablon yang baik. Kalapas Kelas IIA Kalianda, Dr. Tetra Destorie, mengatakan pelatihan percetakan sablon ini bertujuan supaya para warga binaan bisa terampil dalam mencetak sablon. Baik sebagai kegiatan pembinaan di dalam lapas. Ilmu percetakan sablon ini bisa menjadi bekal warga binaan setelah bebas nanti. “Pelatihan sablon ini memiliki fungsi berjenjang, tidak hanya bisa diterapkan di lapas saja oleh warga binaan kita. Di luar juga nanti bisa. Percetakan sablon ini juga sedang populer di masyarakat,” katanya. Pria yang akrab disapa Tetra ini melanjutkan, pelatihan ini merupakan kegiatan pembinaan agar para warga binaan yang dilatih nantinya bisa menguasai ilmu tentang sablon. Tidak hanya menggunakan alat cetak sablon saja, tetapi warga binaan juga bisa mendesain cetakan yang akan digunakan. “Pelatihan ini penting sekali untuk pembinaan kita. Jadinya warga binaan kita tidak hanya bisa operasikan alatnya saja, nanti desainnya pun bisa mereka buat sendiri dengan kreatifitas warga binaan kita,” ucapnya. Dalam pelatihan ini, pihak Lapas Kelas IIA Kalianda menggandeng pengusaha percetakan, yaitu Budiman Dabo. Pria ini dipilih karena dianggap sebagai ahli sablon yang ada di Lampung Selatan. Tetra mengatakan Budiman Dabo akan berperan sebagai pelatih. “Kita datangkan expert-nya (pakar) langsung. Sebab, Ia menilai Budiman ini pelatih sekaligus pemilik percetakan ternama di sini, dan pengalamannya sudah banyak. Saya harap setelah ini warga binaan sudah bisa menghasilkan karya, karyanya tidak hanya bisa dipamerkan, tetapi juga bisa dijual supaya bisa menghasilkan profit untuk Lapas Kalianda,” katanya. Kedatangan Budiman Dabo ke Lapas Kelas IIA Kalianda murni atas permintaan pribadi. Karena itu, Budiman Dabo berhasrat mengajarkan ilmu percetakan sablon kepada warga binaan. Di hari pertama, warga binaan baru memasuki tahap pengenalan alat-alat. Di hari berikutnya, baru diajarkan tata cara membuat sablon. Ketua Kadin Lamsel ini mengatakan warga binaan memiliki kesempatan yang sama dengan warga lain. “Prosesnya kan panjang, tidak bisa langsung. Bisa memakan waktu 5 hari sampai seminggu. Tergantung dari orangnya juga, kalau punya potensi biasanya cepat. Saya berharap ilmu ini bisa diserap dengan baik, dengan begitu, nantinya mereka bisa membuka usaha sendiri demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” katanya. (rnd)
Sumber: