Budidaya Jambu Kristal Butuh Dukungan Dinas

Budidaya Jambu Kristal Butuh Dukungan Dinas

PENENGAHAN –  Budidaya jambu kristal di Desa Pasuruan mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Bukan hanya jenis buahnya saja yang langka. Nilai jualnya pun cukup tinggi. Informasinya, kisaran harga jambu kristal menyentuh angka Rp13 ribu-Rp15 ribu per kilonya. Namun petani yang membudidayakan jambu kristal ini pesimis. Penyebabnya, petani tidak mendapat dukungan penuh untuk mengembangkannya. Baik dari dinas maupun instansi terkait. Saat ini saja, budidaya jambu kristal hanya ada di Desa Pasuruan. Luas lahan tanaman hanya 0,25 hektar. Jumlahnya juga tidak banyak. Hanya 150 batang. Dengan jumlah itu, tentu kecil kemungkinan untuk mengembangkan budidaya jambu kristal. Ngadiwanto (48), petani dari kelompok tani Tetesan Makmur Desa Pasuruan mengatakan pengembangan buah jambu kristal organik di lahan seluas 0,25 hektar itu sudah berjalan selama 5 tahun. Ngadiwanto menilai budidaya buah jambu kristal sangat menjanjikan karena harga buah jambu kristal di pasaran memiliki peminat yang cukup sangat tinggi. “Tapi kita terkendala di ketersedian. Buahnya (jambu kristal) masih sangat kurang, di sisi lain permintaan pasar lumayan. Kenapa, karena yang membudidayakan buah jambu kristal tersebut sangat jarang,” katanya kepada Radar Lamsel, Senin (2/3/2020). Jambu kristal yang dibudidayakan oleh Ngadiwanto merupakan program bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan pada periode 2014/2015 lalu. Bantuan ini hanya berjalan pada saat itu saja. Periode lima tahun berikutnya belum ada penambahan lagi. Padahal, lahan di Desa Pasuruan sangat cocok dan punya potensi untuk mengembangkan buah jambu kristal. “Kalau saya sangat berharap. Ya itu tadi, potensinya besar. Nilai jualnya tinggi. Sangat sayang kalau lahan di sini tidak digunakan untuk budidaya, padahal potensinya sangat besar,” katanya. Petugas POPT Kecamatan Penengahan, Syafruddin, mengatakan kelompok tani Tetesan Makmur Desa Pasuruan sudah mempersiapkan lahan seluas 10 hektar untuk budidaya jambu kristal. Karenanya, kelompok tani tempat Ngadiwanto itu sangat berharap pemerintah mewujudkan keinginan mereka untuk mengembangkan budidaya jambu kristal. Syafruddin melanjutkan, budidaya yang diterapkan kelompok ini memiliki kualitas yang bagus. “Budidaya organik sudah diterapkan, pemberian pupuk kompos secara berkala. Kemudian pembrongsongan yang dilakukan sejak dini. Dalam semuim (1 bulan), 1 batang bisa menghasilkan 15-20 kilogram,” katanya. POPT Kecamatan Penengahan, lanjut Syafruddin, akan mengupayakan penambahan batang jambu kristal untuk kelompok petani tersebut. Rencananya, POPT bakal mengajukan proposal kepada dinas terkait supaya bisa memenuhi permintaan petani. Sekaligus bentuk dukungan agar Kecamatan penengahan menjadi sentra budidaya jambu kristal. (rnd)

Sumber: