RSUD Bob Bazar Bentuk Tim Siaga Corona!
KALIANDA – RSUD Bob Bazar Kalianda ditunjuk jadi salah satu rumah sakit rujukan bagi masyarakat yang terserang virus covid-19 atau corona. Informasi ini didapat Radar Lamsel setelah menelusuri website milik Kementerian Kesehatan RI. Keterangan yang tertera dalam website ini menyebutkan kesiapsiagaan rumah sakit dalam penanganan penyakit covid-19. Website yang dipublikasikan pada pukul 00.00 WIB, Senin (2/3/3030) ini menyebutkan bahwa RSUD Bob Bazar Kalianda masuk katogri sebagai rumah sakit rujukan bersama 4 rumah sakit lain yang ada di Provinsi Lampung. Yaitu RSU Abdoel Moeloek, Bandar Lampung, RSU Mayjend. H.M Ryacudu, Kotabumi, dan RSU Ahmad Yani, Metro. Radar Lamsel mengonfirmasi dr. Media Apriliana, selaku Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda. Wanita yang akrab disapa Nana ini mengamini kalau rumah sakit yang dipimpinnya itu ditunjuk langsung oleh Kemenkes RI sebagai rumah sakit rujukan penyakit covid-19. Penunjukkan ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dan pencegahan penularan penyakit infeksi emerging (pie). “Kami sudah membentuk tim yang dikomandoi oleh dokter spesialis penyakit paru-paru, yaitu dr. Gatot, Sp. P. Dan juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan,” kata Nana, Senin (2/3) tadi malam. Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan dr. Wahyu Wibisana mengatakan RSUD Bob Bazar mesti siap dalam kondisi apapun. Apalagi instruksi bahwa RSUD Bob Bazar jadi salah satu rujukan diterbitkan oleh situs Kemenkes. “ Siap nggak siap harus siap. Apalagi ini (Corona) sudah menggemparkan dunia, dan di Indonesia juga dikabarkan sudah ada yang positif terjangkit di Depok Jawa Barat, maka RSUD bersama tim medisnya harus siap,” kata dokter Wahyu kepada Radar Lamsel. Dekter Wahyu menilai Lampung Selatan sebagai gerbang Sumatera menjadi wilayah yang strategis dan disinyalir menjadi faktor penunjukan RS rujukan virus corona. Karenanya semua elemen mesti menyikapi ini dengan serius dan hati-hati, mengingat Lamsel adalah wilayah Sumatera yang paling dekat dengan Pulau Jawa. “ Mungkin karena letak Lamsel yang jadi gerbang Sumatera, maka tak salah jika ditunjuk jadi salah satu rujukan virus corona. Dan perlu diingat juga penafsiran RS rujukan tidak serta merta yang positif corona dibawa ke RSUD Bob Bazar, bisa jadi orang-orang yang dalam pantauan sepulang dari luar negeri bisa dirujuk kendati belum tentu positif,” jelasnya. Secara fasilitas, Wahyu menilai RS kebanggaan warga Lamsel ini sudah mumpuni dan layak. Dari sudut pandang medis pun kata dia, keterlibatan para dokter amat penting. Disisi lain, Pentolan IDI Lamsel ini juga mengingatkan warga untuk berhati-hati dalam kontak fisik dan tetap berjaga-jaga dengan menggunakan masker dalam beraktifitas. “ Saran saya kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam beraktifitas. Jaga Wudhu bagi yang muslim agar tetap dalam keadaan bersih, sebisa mungkin hindari kontak fisik dengan orang yang tak dikenal apalagi warga negara asing, dan selalu pakai masker,” pesannya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan terus melakukan pemantauan terhadap WNI maupun WNA yang baru saja datang dari negara terjangkit covid-19. “ Kalau sampai saat ini melalui tim surveilans tetap memantau semua warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang baru bepergian dari luar negeri. Untuk pertama kan KKP yang melakukan screening awal menggunakan thermal scanner,” kata Kepala Diskes Lampung kepada Radar Lampung (Group Radar Lamsel). Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular. Dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Lampung Selatan Kristi Endarwati menegaskan, 145 warga Lamsel yang masuk dalam kategori dalam pantauan khusus virus corona merupakan warga asli yang baru berpulang dari luar negeri. Data tersebut diperoleh atas koordinasi Dinas Kesehatan Lampung Selatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara. \"Setiap ada kedatangan warga kita dari luar negeri langsung diinformasikan. Khususnya, dari 27 negara yang menjadi penyebaran wabah virus corona. Hal ini akan terus kita pantau sampai benar-benar ada pemberitahuan aman,\" ungkap Kristi kepada Radar Lamsel. Dia menerangkan, dari jumlah 152 orang yang dalam pemantauan selama 14 hari, sebanyak 124 orang dinyatakan sudah sehat dan aman dari virus tersebut. Sementara, sisanya masih dalam proses pemantauan sesuai waktu yang telah ditentukan. \"Masih ada 28 orang yang dalam kategori pemantauan. Masing-masing kita lakukan selama 14 hari. Kalau memang mereka mengalami panas tinggi dan batuk-batuk serta demam, bisa saja dia masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan. Tapi, sejauh ini tidak ada yang mengalami gejala seperti itu,\" terangnya. Lebih jauh dia mengatakan, pemantauan ini dilakukan oleh petugas medis dari jajaran Puskesmas. Sesuai dengan domisili warga yang berstatus dalam pemantauan. \"Mereka yang masuk dalam kategori orang dalam pantauan yakni mereka yang baru pulang dari negara dengan status terjangkit. Antara lain, Arab Saudi, Hongkong, Korea, Taiwan, Malaysia, New York, dan Jepang. Tapi yang paling mendominasi itu dari negara Arab usai mereka melaksanakan ibadah Umroh,\" pungkasnya. (rnd/ver/idh)
Sumber: