3 Santri Ushuluddin ’Ngilmu’ ke Sudan

3 Santri Ushuluddin ’Ngilmu’ ke Sudan

PENENGAHAN – Pesantren Ushuluddin tak henti-henti mencetak santri berkualitas. Buktinya, 7 santri pesantren yang terletak di Desa Belambangan, Kecamatan Penengahan ini mendapat beasiswa dari perguruan tinggi. Tak tanggung-tanggung, 3 santri akan menimba ilmu di luar negeri setelah mendapat beasiswa ke International University of Africa di Sudan. Sementara 4 santri lainnya mendapat beasiswa di UIN (Universitas Islam Negeri) Lampung. Tentu beasiswa tersebut menjadi prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi para santri. Apalagi santri yang bakal menjalani pendidikan di luar negeri. Sebab, perguruan tinggi yang terletak di Ibu Kota Sudan itu merupakan anggota federasi universitas-universitas dunia Islam. International University of Sudan memiliki beberapa fakultas populer, antara lain Fakultas Pendidikan, Syari’ah dan Studi Islam, serta Fakultas Sains Murni dan Terapan. Kemudian fakultas-fakultas lainnya. Para santri yang mendapat beasiswa bebas memilih fakultas yang diidamkan. Pimpinan Pondok Pesantren Ushuluddin, Dr. K.H. A. Rafiq Udin, S.Ag,.M.Si mengatakan Najma Rofahiyatur Rofiqoh, M. Arma Rivaldi, dan Lulu Atun Nisa adalah 3 santri yang akan mendapat beasiswa ke Sudan. Sebagai orang tua para santri, pria yang akrab disapa Rafiq ini mengaku bangga. Sebab, tak mudah bagi seorang santri untuk menjalani pendidikan di universitas ternama di luar negeri. Apalagi kesempatan ini jarang ditemukan. Rafiq berharap santri yang mendapat beasiswa di 2 universitas itu bisa memanfaatkan kesempatan dengan belajar sebaik mungkin. “Kami minta doanya, semoga anak-anak kami diberi kemudahan dalam belajarnya. Sehingga bisa menuai kesuksesan, dan ilmu yang dipelajari bisa memberi manfaat,” katanya kepada Radar Lamsel, Senin (9/3/2020). Kemarin, santri-santri yang akan berangkat ke luar negeri ini menunjungi Kantor Imigrasi Kelas III Kalianda. Mereka mengurus berbagai persyaratan, seperti paspor dan lain-lain supaya diperbolehkan menjalani pendidikan di benua terbesar kedua di dunia itu. “Persyaratan bulan Maret ini harus selesai, karena bulan September nanti berangkatnya. Alhamdulillah sudah beres semua,” katanya. (rnd)

Sumber: