“Kalau Imamnya Salah, Makmum Bakal Kocar-kacir”

“Kalau Imamnya Salah, Makmum Bakal Kocar-kacir”

KALIANDA – Kisruh yang terjadi ditubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lampung Selatan ditanggapi santai Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan. Orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini menilai mosi tidak percaya yang dilayangkan oleh sejumlah pengurus kabupaten (pengkab) olahraga dikarenakan terdapat kesalahan dalam kepemimpinan Ketua KONI Lamsel H. Nivolin. CH, SE, M.Si. “Saya rasa tidak ada kisruh-kisruh itu. Begini, kalau imam nya baik, saya rasa tidak akan bubar itu makmum sampai dengan imam membaca salam. Kalau imam nya salah, otomatis makmum nya juga kocar-kacir,”kata Zainudin saat diwawancarai Radar Lamsel, kemarin. Zainudin yang dengan status jabatannya merupakan pembina KONI Lamsel ini membenarkan jika dirinya telah didatangi oleh KONI Provinsi Lampung untuk membahas hal tersebut. Bahkan, Zainudin meminta agar jabatan Ketua KONI kedepannya tidak diperebutkan untuk kepentingan politik. Namun, lebih kepada jabatan yang mementingkan kemaslahatan umat dalam bidang olahraga. “Kalau KONI masih terus disangkutpautkan dengan jabatan politik, tidak akan ada bibit-bibit atlet berbakat dari desa yang bisa muncul. Kita harapkan kedepannya, dengan jabatan KONI yang baru bisa mementingkan olahraga. Dan akan muncul bibit atlet dari pengkab yang bisa mengharumkan nama Lamsel, Kalau begini bisa rusuh terus. Apa bedanya KONI dengan PSSI,”tutupnya. Sebelumnya diberitakan, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lampung Selatan H. Nivolin. CH, SE, M.Si angkat bicara soal kisruh internal yang terjadi pada organisasi yang dipimpinnya. Bahkan, sebelum 14 Pengurus Kabupaten (Pengkab) olahraga menyatakan mosi tidak percaya dirinya telah mengundang seluruh pengkab untuk mendiskusikan hal tersebut. Namun, tidak ada satupun pengkab yang telah menandatangani mosi tidak percaya tersebut memenuhi undangannya. “Kita sudah mencoba untuk duduk bersama membicarakan titik permasalahannya. Tetapi, mereka (14 pengkab’red) tidak hadir. Harapan kita mereka bisa datang dan kita selesaikan,”kata Nivolin saat dikonfirmasi Radar Lamsel melalui sambungan telepon, kemarin.(idh)

Sumber: