Penanganan Pandemi Dikritik Akademisi

Penanganan Pandemi Dikritik Akademisi

KALIANDA - Akademisi dibidang perekonomian memberikan komentar miring soal penanganan pandemi covid-19 di Kabupaten Lampung Selatan. Kurang tegasnya kebijakan yang diambil pemerintah daerah sangat berimbas kepada roda ekonomi yang kian melemah.   Tanggapan miring itu disampaikan Dosen STIE Muhammadiyah Kalianda, Tamam, SE, MM, bukan tanpa alasan. Sebab, dia masih melihat geliat aktivitas masyarakat yang tidak memperhatikan protokoler kesehatan ditengah pandemi covid-19 khususnya di Kota Kalianda.   \"Artinya kurang tegas itu begini, kalau memang harus PSBB atau lockdown ya terapkan dengan berbagai kebijakan yang tegas. Ini masyarakat kita masih santai-santai saja bukan salah mereka juga. Karena mereka jenuh tidak ada kepastian kapan kondisi ini berlalu. Makanya aktivitas masyarakat masih terlihat seperti normal,\" ungkap Tamam kepada Radar Lamsel, Minggu (10/5) kemarin.   Dia menerangkan, dengan adanya kebijakan pemerintah yang tegas dalam menangani covid-19 artinya bakal ada kepastian waktu kapan kondisi ini bakal berakhir. Dengan begitu, masyarakat benar-benar bisa menaati protokol kesehatan yang diimbau oleh pemerintah.   \"Seperti yang saya katakan tadi. Masyarakat terkesan acuh karena mereka jenuh tidak ada kepastian kapan kondisi ini berakhir. Makanya, mereka tetap beraktivitas seperti biasa. Karena, jika tidak beraktivitas mencari nafkah seperti biasanya siapa yang bakal kasih mereka kehidupan. Tapi jika penanganan serius dengan diterapkannya langkah kongkret pasti masyarakat juga patuh,\" terangnya.   Disamping itu, imbuhnya, sejauh ini belum ada masyarakat yang menerima bantuan langsung diluar dari warga yang memperoleh program dari pusat. Padahal, pandemi covid-19 ini sudah berlangsung sekitar dua bulan lamanya.   \"Sekali lagi saya sampaikan, kalau masyarakat tetap hanya diam dirumah saja mau makan apa? Bisa mati berdiri kita kalau tidak punya tabungan. Mungkin kalian yang profesi nya wartawan juga mengalami hal yang sama sekarang ini,\" tambahnya.   Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi perekonomian di Kota Kalianda saat ini menurun lebih dari 50 persen. Meskipun, tampak geliat aktivitas masyarakat seperti kondisi normal.   \"Masyarakat butuh kepastian kapan kondisi ini berlalu. Kepastian dalam arti ada langkah kongkret pemerintah daerah dalam menangani persoalan ini. Harus berapa lama masyarakat diminta diam dirumah, pasti mereka patuh,\" pungkasnya. (idh)  

Sumber: