SMAN1 Terbitkan Edaran Tak Tarik Iuran Selama Covid-19

SMAN1 Terbitkan Edaran Tak Tarik Iuran Selama Covid-19

KALIANDA - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kalianda, memastikan tidak pernah meminta pembayaran iuran komite dan SPP dimasa pandemi covid-19. Sebab, berbagai hal yang berkaitan dengan pembayaran sekolah untuk sementara ditangguhkan berdasarkan surat edaran (SE) Gubernur. Kepala SMAN 1 Kalianda, Darmiyati, M.Pd bahkan langsung menerbitkan SE nomor 421/335/SMA.III.01/2020 tertanggal 13 Mei 2020 terkait pemberitahuan wali murid. Dia memastikan, hal tersebut hanya kesalahpahaman antara pihak sekolah dan wali murid. \"Saya justru terkejut muncul pemberitaan itu. Apalagi, saya baru pindah dan menjabat sebagai Kepala SMAN 1. Maka, saya langsung terbitkan SE yang merujuk SE Gubernur. Yang pada intinya adalah tidak menarik iuran selama masa pandemi covid-19 untuk membantu meringankan beban wali murid,\" ungkap Darmiyati via telepon, Rabu (13/5) kemarin. Dia menambahkan, pemberitahuan yang disebar via grup WhatsApp adalah pemberitahuan lama sebelum ada kebijakan ditengah pandemi covid-19. Namun, pihaknya tidak memaksakan jika ada wali murid yang tetap menunaikan kewajiban membayar iuran tersebut. \"Kelonggaran ini diberikan selama pandemi covid-19. Kita belum tahu kedepan ada kebijakan pembebasan biaya atau tidak. Karena, informasi sementara hanya diberikan keluangan waktu. Jika ada informasi lebih lanjut bakal kami sampaikan ke wali murid,\" imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, semua iuran yang telah masuk atau diterima pihak sekolah tidak perlu dipertanyakan. Sebab, jika ada kebijakan baru berupa pembebasan iuran sekolah akan dikembalikan kepada yang berhak. \"Artinya, setiap iuran yang diterima ada bukti dan dicatat. Kalau ada kebijakan gratis selama covid-19 maka akan kita kembalikan. Nanti tekhnisnya kita tunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah provinsi,\" pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, wali murid SMAN 1 Kalianda mengeluhkan biaya iuran komite ditengah pandemi covid-19. Mereka meminta ada kebijakan dari pihak sekolah atau komite untuk meniadakan iuran tersebut untuk sementara waktu selama kondisi ini berlangsung. Seperti diketahui, iuran komite di sekolah tersebut dikenakan sebesar Rp115.000 setiap bulannya. Namun sayangnya, pihak sekolah dan komite belum bisa dimintai komentarnya terkait persoalan tersebut. \"Kami merasa keberatan dengan iuran komite ini. Karena, kondisi sekarang sedang dalam masa sulit. Semua usaha sedang sepi. Pasti tahu gimana sulitnya kondisi sekarang,\" kata seorang wali murid yang namanya enggan di publish, kemarin. (idh)  

Sumber: