Tak Ada Keluhan, Karyawan Dokter Praktik Dites Lagi
KALIANDA - Rapid test kedua terhadap ketiga karyawan dokter yang positif covid-19 diundur. Sebelumnya, mereka akan menjalani rapid test kedua pada 15 Mei lalu. Namun hal itu urung dilakukan karena pihak kesehatan harus melihat kondisi ketiganya terlebih dahulu. Pada Minggu (17/5/2020), kondisinya ketiganya dinyatakan baik. \"Jadwalnya memang Jumat kemarin. Tapi karena harus melihat kondisi, jadwal rapid test kedua dilakukan hari Senin (hari ini),\" kata Kepala UPT Puskesmas Way Urang, Saiful Anwar, S.Km. kepada Radar Lamsel. Selama menjalani isolasi mandiri, kata Saiful, ketiganya tidak pernah memiliki keluhan mengenai gejala covid-19. Hal ini dipastikan karena petugas kesehatan yang menangani ketiganya selalu berinteraksi lewat saluran telepon. Jika ada sesuatu hal, maka di antaranya ketiganya bakal melapor kepada petugas. \"Kalau ada keluhan pasti mereka melapor. Karena petugas intens mengontek mereka, begitu pula sebaliknya. Jadi petugas pasti tahu jika sewaktu-waktu ada gejala, atau keluhan,\" katanya. Ketiga warga Desa Tajimalela karyawan dokter yang positif Covid-19 itu masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Isolasi ini akan berakhir pada tanggal 18 Mei nanti. Atau hari Senin, tepat pada pelaksanaan rapid test kedua. Diberitakan sebelumnya, pemantauan terhadap ketiga orang ODP di Desa Tajimalela menjadi wewenang UPT Puskesmas Way Urang. Ketiganya sekarang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Tidak boleh keluar rumah sebelum 14 hari sesuai standar protokol yang sudah ditetapkan. Hasil rapid tes pertama ketiga orang itu dinyatakan negatif. Meski hasilnya negatif, rapid tes bakal dilakukan sekali lagi. Tepatnya di hari ke-10 setelah rapid tes pertama kali. Tes pertama dilakukan pada tanggal 6 Mei lalu. Berarti tes selanjutnya akan dilakukan pada tanggal 15 Mei mendatang. Tes kedua ini untuk memastikan kondisi ketiga warga Desa Tajimalela itu benar-benar negatif Covid-19. Saiful mengatakan jika rapid tes yang kedua ini hasilnya negatif, maka besar kemungkinan kondisi ketiganya memang bebas dari virus asal Kota Wuhan itu. Sebaliknya, andai kata pada tes kedua nanti ketiganya dinyatakan positif, maka mereka harus menjalani perawatan yang lebih intensif. Lebih lanjut, mantan Kepala UPT PRI Penengahan ini mengatakan ketiganya bisa dijemput petugas kesehatan lebih cepat jika memiliki gejala mirip Covid-19 sebelum waktu rapid tes yang kedua. Misalnya, salah satu dari tiga orang itu memiliki keluhan, maka yang bersangkutan harus melapor kepada petugas kesehatan dalam hal ini Puskesmas Way Urang. Kabar positifnya seorang dokter yang terpapar Covid-19 membuat warga Kecamatan Kalianda semakin waspada. Sebab, kemunculan kasus ini bakal membuat petugas kesehatan harus gencar melacak rekam jejak perjalanan sang dokter. Tapi hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengecek kondisi keluarga, dan karyawan yang bekerja di lokasi praktik dokter tersebut. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, setidaknya ada tiga warga Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, yang bekerja di tempat dokter tersebut. Mereka adalah MY, AR, dan NA. Inisial pertama bekerja sebagai apoteker, sedangkan dua inisial terakhir bekerja sebagai karyawan kebersihan. Ketiga orang tersebut sudah mengisolasi diri di rumah masing-masing. Sebelumnya, MY tinggal bersama ayah, abang, dan kakak iparnya. Tapi setelah kabar dokter tersebut terkena Covid-19, abang, dan kakak iparnya meninggalkan rumah tersebut. Mereka sementara ini tinggal di rumah mertuanya. Sedangkan AR, dan NA mengisolasi di rumah. Kebetulan, mereka hanya tinggal berdua di rumahnya. (rnd)
Sumber: