‘New Normal’ Wajib Dikaji !

‘New Normal’ Wajib Dikaji !

KALIANDA - Unsur aparatur pemerintahan di Kabupaten Lampung Selatan baru saja menggelar apel persiapan tatanan baru atau era \'New Normal\' ditengah pandemi covid-19. Sejumlah elemen memberi usulan perlunya dilakukan kajian yang mendalam agar pada praktiknya bisa membuahkan hasil maksimal. Ada banyak hal yang perli dikaji. Sebab, dalam penerapan era new normal sangat menyangkut keselamatan warga akan bahaya virus covid-19 yang masih mengintai. Terlebih, grafik penularan virus yang menyerang saluran pernafasan ini belum menunjukan penurunan yang signifikan. Dosen Fisipol Universitas Lampung, Dr. Dedi Hermawan, mengatakan dalam penerapan era new normal semuanya dikembalikan pada pemenuhan indikator-indikator yang harus di penuhi oleh suatu daerah. Mulai dari statistik perkembangan kasus covid-19, kesiapan layanan kesehatan masyarakat, kapasitas pengurangan wabah, pencegahan di tempat umum serta partisipasi masyarakat. \"Untuk Lampung Selatan, saran saya yang pertama evaluasi dulu kondisi eksisting saat ini dengan menggunakan parameter new normal. Jangan malah justru dalam penerapannya malah kasus ini kian naik,\" ungkap Dedi via telepon, Selasa (2/6) kemarin. Selanjutnya, kata dia, susun peta jalan menuju new normal. Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. \"Kebijakan new normal bagi daerah harus dilakukan by design, terencana, terukur, sistematis dan komprehensif. Karena ini menyangkut dengan keselamatan warga,\" tukasnya. Elemen pemerhati masalah sosial di Kalianda, Ujang Irawan, justru secara tegas menolak penerapan new normal di Lamsel. Menurutnya, penyebaran virus covid-19 di kabupaten ini grafiknya cenderung naik. \"Penerapan New Normal belum saatnya di Lampung Selatan. Jangan seakan-akan dipaksakan. Berkaca pada kasus Covid-19, Lamsel grafiknya blm pada fase aman. Masih naik turun dan cenderung naik,\" tegas Ujang Irawan. Jurnalis media online ini menilai, Tim Gugus Tugas Covid-19 perlu lebih tegas dalam menangani persoalan ini ditengah masyarakat. Dengan begitu, tatanan kehidupan baru atau new normal bisa mulai dipersiapkan untuk daerah ini. \"Ketegasan aparat juga saya ragukan, apakah mereka bisa tegas terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan di jalan raya atau tempat keramaian. Mengingat kedisiplinan warga kita yang kurang atau bandel bin ngeyel. Sekali lagi saya meragukan ketegasan aparat! Jadi kesimpulannya, perlu dikaji terlebih dahulu sampai pd akhirnya bisa benar-benar kita terapkan New Normal,\" cetusnya. Dia menambahkan, penerapan New Normal juga berimplikasi pada dunia pendidikan. Sebab, dimungkinkan sekolah bakal kembali normal disaat wabah virus masih menghantui masyarakat. \"Apakah akan dibuka kembali sekolah-sekolah pada bulan Juni atau Juli ? Bagaimana dengan persiapan pihak sekolah dan orang tua murid, apakah mereka benar-benar siap ? Kabarnya orang tua murid justru takut anaknya pergi ke sekolah dikarenakan pandemi korona belum benar-benar aman atau usai. Nggak bisa buru-buru. Kalau menurut saya masih jauh untuk Lampung Selatan ini,\" pungkasnya. Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mulai melakukan persiapan tatanan normal baru alias new normal ditengah masa pandemi Covid-19. Kebijakan pemberlakukan persiapan new normal dilakukan setelah Pemkab Lampung Selatan bersama Gugus Tugas Covid-19 serta jajaran TNI-Polri menggelar Apel Gelar Pasukan Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 di Lapangan Korpri setempat, Senin pagi (2/6). Saat ini, Pemkab Lampung Selatan tengah melakukan sosialisasi sekaligus menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar tatanan baru tersebut bisa dipatuhi masyarakat. Termasuk pelibatan TNI-Polri dan intansi terkait lainnya. Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto meminta kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan dalam menghadapi new normal ditengah pandemi sesuai anjuran pemerintah. Protokol kesehatan itu kata Nanang, selalu menjaga jarak aman antar manusia dan menghindari kerumunan atau physical distancing, rajin mencuci tangan setelah berkativitas dan selalu mamakai masker. Ia mengatakan, sebagai pelaksana Gugus Tugas di daerah, tim Gugus Tugas harus melaksanakan secara optimal semua kebijakan terkait percepatan penanganan Covid-19. Menurutnya, virus korona merupakan bencana nasional non alam yang perlu ditangani secara bersama-sama yang melibatkan berbagai lintas sektoral. Untuk itu semua pihak terkait harus mampu mengarahkan masyarakat mematuhi skenario yang ditetapkan pemerintah. “Sebab tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang situasi ini tidaklah sama. Perlu adanya upaya yang lebih represif tetapi humanis agar kebijakan ini bisa dipahami masyarakat,” ujar Nanang dalam arahannya pada Apel Gelar Pasukan Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan. Sementara, usai mengikuti apel tersebut, dalam arahannya, Komandan Kodim (Dandim) 0421 Lampung Selatan, Letkol Kav Robinson Oktovianus Bessie mengatakan, kebijakan new normal diterapkan supaya masyarakat bisa hidup normal kembali. Kegiatan itu kata dia, mengedukasi masyarakat dan pengelola ruang publik agar memahami tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan. Seperti mengimbau masyarakat yang belum patuh, mengingatkan dan menertibkan prosedur kesehatan di ruang publik. “14 hari kedepan mulai dari sekarang, kita masih bersifat melakukan sosialisasi dan imbauan. Kemudian akan kita evaluasi sekitar pertengahan bulan ini, selanjutnya kita akan lakukan patroli lanjutan dengan melihat bagaimanan kedisipilnan warga di lapangan,” kata Robinson dihadapan Danramil, Kapolsek dan Camat se-Lampung Selatan. Robinson juga meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk mulai merancang konsep pemberian hukuman atau sanksi bagi warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Sehingga, setelah upaya penegakan kedisiplinan dilakukan, dan masih ada warga yang tidak patuh, akan ada efek jera dalam rangka mendidk warga menjadi tertib. “Apabila semua sudah dilakukan, langkah terakhirnya adalah represif, kita lakukan secara humanis. Tapi perlu diingat, yang kita lakukan ini bukan semau kita, jangan sampai kontraproduktif, nanti malah kita di viralkan, aparat bertindak diluar batas. Nah ini juga salah,” katanya. Di samping itu, ia pun menekankan peran pengelola publik dan pusat-pusat keramaian untuk memberdayakan pengamanan internal. Meskipun nantinya ada aparat TNI-Polri yang berjaga, ia meminta pengelola publik tidak bergantung dengan aparat. “Berdayakan pengamanan internal yang ada disitu dulu. Misal di pasar, pengelola pasar harus punya penanganan sendiri. Dia yang harus melarang warga masuk pasar tanpa masker. Ini kita laksanakan dan awasi 14 hari kedepan. Kalau tidak berjalan sesuai yang kita harapkan, baru kita ambil langkah hukum,” tegas Dandim muda ini. Di sisi lain, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Eddie Purnomo meminta aparat dalam hal ini TNI-Polri untuk dapat memahami new normal itu sendiri. Sebagai aparat, ia berharap petugas di lapangan dapat memberikan tauladan kepada masyarakat. Jangan sampai petugas yang melakukan penegakan disiplin justru melakukan pelanggran dengan tidak mematuhi protokol kesehatan. “Intinya new normal ini adalah kita mengembalikan aktivitas seperti biasa tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan operasi pendisiplinan. Pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak. Mendisiplinkan protokol kesehatan, ini yang harus kita pahami dulu,” tegas Kapolres. Senada disampaikan Dandim, Kapolres Eddie Purnomo pun meminta pihak pemerintah daerah bisa membuat peraturan bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Seperti diberikan sanksi yang dirumuskan secara bersama-sama. Namun ia berharap, masyarakat sudah sadar sebelum sanksi dan peraturan tersebut diberlakukan. “Misalnya penjual dan pembeli tidak memakai masker, kita tutup seminggu dan dijaga Pol PP. Begitu masih ngeyel lagi ditutup satu bulan atau dicabut izinnya. Begitu juga rumah makan, pembeli yang makan ditempat tidak boleh melebihi kasapsitas yang ditentukan,” ucapnya. Untuk itu, dirinya berharap semua pihak harus bisa menyamakan persepsi, bahwa new normal ini bukanlah membiarkan masyarakat beraktivitas begitu saja. Akan tetapi bagaimana membuat aktivitas yang ada seperti biasa dengan mematuhi protokol kesehatan. (idh)

Sumber: