Suteko Tewas Dalam Perlawanan

Suteko Tewas Dalam Perlawanan

Kapolres: Belum Tentu Begal

SRAGI – Lama tak terdengar, aksi kejahatan merenggut nyawa terjadi di Desa Pulautengah, Kecamatan Sragi. Pria bernama Suteko (43) tewas akibat perlawanannya terhadap begal bersenjata api. Informasinya saat itu Suteko sedang mencari daun singkong di area persawahan desa setempat, ia tak sendirian ada sepupunya Arif (27) yang dikabarkan bersama korban saat peristiwa mengerikan, pukul 14.30 WIB, Minggu (7/6) kemarin. Keduanya mengendarai sepeda motor Honda Absolut Revo saat kawanan begal berusaha merebut sepeda motor korban. Namun naas ketika mempertahankan sepeda motornya, Suteko ditembak. Sementara Arif berhasil kabur dengan membawa sepeda  motor dan melapor kepada warga. Suyono salah satu warga setempat mengatakan, peristiwa pembegalan menelan korban itu diketahui warga pada pukul 15:00 WIB.  Warga mendapat laporan dari Arif yang berhasil kabur dari kawanan begal. “Jam tiga sore warga  mendapat laporan dari saudara korban, Arif. Bahwa Suteko tertembak  kawanan begal ketika mencari daun singkong, dan warga pun langsung menuju lokasi kejadian,”  ujar mantan Kepala Desa Pulau Tengah tersebut. Suyono menjelaskan, kedua lelaki itu berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor Absolut Revo sekitar pukul dua siang. Ketika menjelang tiba dilokasi mereka dihapiri kawanan begal. Arif yang mengemudikan sepeda motor berusaha kabur. Tanpa menyadari Suteko sudah turun dari boncengannya. “Informasi yang beredar di warga  saat ini,seperti itu. Sempat ada pertahanan dari korban. Arif kabur menyelamatkan sepeda motor, tapi Suteko sudah turun dari motor, dan ditembak oleh begal di lokasi kejadian,” tutur Suyono. Sementara itu Kepala Desa Pulau Tengah Nuryanto, menceritakan dua lelaki tersebut pergi mencari daun singkong di daerah persawahan Lebung Gayau, perbatasan Lampung Selatan dan Lampung Timur. Yang berjarak dua kilo meter dari Desa Pulau Tengah. “Mereka cari daun singkon untuk dipakai  persiapan hajatan  adik korban,” ucapnya. Nuryanto juga tidak mengetahui beraja jumla pelaku, namun dipastikan lebih dari satu orang. Jasad Suteko di evakuasi oleh warga di lokasi kejadian dengan luka tembak pada bagian dada kanan. “Sekarang saya masih di rumah sakit, jenazah korban lagi otopsi. Belum  ada keterangan pasti bagaimana kronologis pembegalan itu terjadi, tapi sepeda motor korban selamat,” tegasnya. Terpisah Kapolsek Palas Iptu M Sari Akit, hingga Minggu malam juga belum bisa memberikan keterangan kronologis pembegalan yang menelang korban tersebut. Ia mengaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara. “Iya ada pembegalan, tapi untuk keterangannya masih kita cari kebenarannya. Saat ini kepolisian juga masih melakukan penyelidikan di TKP” pungkasnya. Berbeda dengan kesaksian warga, Kapolres Lamsel justru belum memastikan itu tindakan begal, sebab tak ada harta benda korban yang di bawa oleh pembunuh bersenpi. Atas kejanggalan tersebut lantas orang nomor satu di Korps Bhayangkara Lamsel ini punya dugaan lain dibalik pembunuhan itu. Kapolres Lamsel, AKBP. Edi Purnomo, S.IK. belum bisa memastikan apakah korban tersebut dibegal atau bukan. Menurut Edi, bisa saja antara korban dan pelaku terlibat bentrok karena suatu masalah sehingga menyebabkan pembunuhan itu terjadi. “Sementara ini diduga dibegal. Tapi kami belum tahu pasti karena barang-barangnya masih utuh. Bisa saja antara keduanya ada masalah,” katanya, dihubungi Minggu (7/6) tadi malam. Edi mengamini jika korban tertembus peluru. Namun dia belum bisa memastikan apakah peluru tersebut ditembakkan dari senjata api rakitan. Sementara ini Tim Inafis Polres Lamsel masih bekerja. Kemungkinan hasilnya akan disampaikan oleh polisi hari ini. “Kami masih menunggu keterangan dari Inafis. Yang jelas kami belum bisa memastikan seperti apa kejadian sebenarnya. Karena di situ wilayah perbatasan antara Kabupaten Lampung Timur dengan Kabupaten Lampung Selatan,” katanya. (vid/rnd)

Sumber: