Warga Tajimalela Kecele Pencairan BLT Tahap 2

Warga Tajimalela Kecele Pencairan BLT Tahap 2

KALIANDA - Beberapa warga Dusun 4, Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, protes karena tidak dapat mencairkan BLT tahap 2 di kantor Pos Kalianda, Senin (8/7/2020). Sedikitnya ada tiga warga yang kecele karena hal itu. Saat itu, Irwan (39) hendak mengambil dana BLT yang disalurkan melalui kantor pos. Namun sayang, ia justru tidak mendapatkan apa-apa karena barcode di kartunya menunjukkan keterangan bahwa saldonya tidak ada. Irwan mengetahuinya ketika karyawan kantor pos melakukan scanning. Setelah selesai, karyawan tersebut memanggil Irwan untuk menjelaskan keterangan yang ada. \"Dia bilang saldonya tidak ada. Begitu saya cek memang benar tidak ada saldo,\" katanya kepada Radar Lamsel. Irwan mengaku kecewa. Sebab, Aparatur Desa Tajimalela sudah menyampaikan jika Irwan harus ke kantor Pos Kalianda untuk mencairkan dana BLT tahap kedua. Sebab, dari puluhan penerima, hanya tiga orang yang tidak dapat mencairkan. Irwan juga sudah mengonfirmasi masalah ini kepada salah satu aparatur desa setempat. \"Yang jadi masalah kenapa cuma kami bertiga, sedangkan yang lain sudah pulang bawa uang semua. Saya juga sudah tanya (aparatur), katanya disuruh nunggu,\" katanya. Jika belum bisa dicairkan, lanjut Irwan, seharusnya aparatur desa memberikan informasi bahwa dananya belum bisa diambil. Malah, aparatur desa memintanya supaya bergegas ke kantor Pos. Fauzi (31), warga lainnya juga tidak bisa mencairkan BLT tahap kedua. Kejadiannya mirip yang dialami oleh Irwan. Barcode di surat yang ia bawa tidak bisa di-scan. \"Saya juga enggak dapet, katanya tidak bisa dicairkan. Tapi saya enggak tanya sama karyawan kantor Pos kapan pencairan selanjutnya,\" katanya. Untuk mengetahui persoalan itu, Radar Lamsel mendatangi kantor Pos Kalianda. Di tempat tunggu, ada 2 karyawan yang memberi penjelasan kepada Radar Lamsel. Mereka mengamini jika ada barcode surat milik warga Desa Tajimalela yang tidak bisa di-scan. Salah satu karyawan mengatakan jika hal itu disebabkan oleh masalah transfer dana dari Kemensos RI. \"Biasanya begitu, ada problem dari sananya. Nanti masuk daftar tunggu. Paling pencairan tahap selanjutnya sekitar tanggal 13 Juni nanti, kalau daftar susulan bisa lebih lama lagi waktunya,\" katanya. Biasanya masalah seperti ini disampaikan oleh aparatur desanya. Jika begini, kata karyawan ini, berarti ada miss komunikasi antara warga dengan aparatur desa. Masalah penyaluran bukan kali ini saja. Bahkan ada juga warga Desa Tajimalela belum sama sekali datang ke kantor Pos Kalianda. Hal ini disebabkan karena miss komunikasi. \"Seharusnya dari desanya ngasih tau kalau nanti ada pemberitahuannya lagi. Kan ada yang hadir, ada juga yang tidak perlu hadir. Nanti kita yang ngasih tau,\" katanya. (rnd)

Sumber: