Pelapor Sariyanti Diteror!
KALIANDA – Informasi mengejutkan pasca peristiwa penangkapan mantan Caleg, Sariyanti atas dugaan tindak pidana penipuan datang dari RN, pelapor sekaligus korban atas peristiwa tersebut. Dirinya mengaku diteror oleh orang yang mendaku sebagai mantan Kapolda Lampung melalui pesan singkat dan telepon. Dari hasil penelusuran Radar Lamsel, sejumlah pesan singkat diterima pelapor dari orang tak dikenal yang mengaku sebagai Polisi berpangkat Jendral. Ironisnya, SMS itu berupa ancaman kepada RN agar mencabut laporan terhadap Sariyanti. Kepada awak media, RN mengaku sangat risih dan mengeluhkan adanya teror tersebut. Sebab, tidak hanya melalui SMS namun si peneror itu juga sering menelponnya. “Kalau tidak salah, pertama kali itu 11 Juni. Satu hari sebelum Sariyanti ditangkap di rumahnya. Setelah berkali-kali menelpon tidak saya angkat, nomor tersebut mengirim SMS yang mengaku mantan Kapolda Lampung. Menanyakan masalah Sariyanti, kemudian mengancam saya akan turut ditangkap,” kata RN, Selasa (16/6) kemarin. Dia meneruskan, aksi teror melalui pesan singkat itu terus terjadi hingga beberapa hari kedepan. Tetapi, RN tidak pernah menanggapi sepatah kata apapun dari si peneror. “Bukan saya sendiri, tapi suami saya juga diteror. Terakhir, suami saya ditelpon dan di SMS itu kemarin Senin (15/6). Kami merasa sangat tidak nyaman. Tapi saya yakin, yang meneror itu bukan mantan Kapolda Lampung yang di tulis seperti SMS itu. Kami yakin itu pasti hanya orang suruhan Sariyanti,” terusnya. Untuk mengklarifikasinya, sejumlah awak media mencoba mencari tahu dan mencocokan nomor kontak peneror dengan nomor pribadi mantan Kapolda Lampung, seperti yang tertera dalam SMS tersebut. Namun, dari informasi sejumlah orang yang kenal dekat Polisi berpangkat Jenderal itu memastikan nomor tersebut bukan milik orang yang dimaksud. Terpisah, orang dekat mantan Kapolda Lampung yang dimaksudkan, Firmansyah membantah tegas, nomor yang meneror tersebut adalah nomor purnawirawan jendral polisi bintang 2 tersebut. Dia meyakini, jika dalam persoalan itu hanya oknum tidak bertanggungjawab dan mengaku-ngaku. “Nomornya jelas bukan. Bukan juga pake nomor lain. Ada-ada saja. Kirim ke saya bukti SMS nya. Kalau tidak, suruh orang yang mengaku itu menelpon saya,” pungkas Firman via telepon dengan nada tinggi, kemarin. (idh)
Sumber: