Sokong Petani, DTPHP Siap Turunkan Alat Olah Tanah
SRAGI – Upaya percepatan tanam padi di wilayah Kecamatan Sragi nampaknya bakal mengalami hambatan. Hal ini disebabkan keterbatasan alat olah tanah yang tersedia di wilayah itu. Dari data yang dihimpun dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi, saat ini Kecamatan Sragi diperkirakan hanya 100 unit handtarktor, sedangkan Rotary TR 4 hanya dua unit yang berada di Desa Sumber Agung dan Sumber Sari. Kepala UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi Eka Saputra mengungkapkan, upaya pemerintah melakukan percepatan tanam di wilayah Sragi untuk mengatisipasi kekeringan dan krisis pangan itu bakal mengalami hambatan. Hambatan itu datang dari minimnya jumlah alat olah tanah yang ada di wilayah Kecamatan Sragi. “Tadi tim Dirjen Pertanian kembali melakukan pemantauan, utuk menanyakan hambatan di percepatan tanam ini. Hambatan yang bakal terjadi, yaitu keterlambatan pengolahan lahan. Karena jumlah alat olah tanah kita masih terbatas,” ujar Eka Saputra memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (16/6). Eka menuturkan, saat ini wilayah Sragi hanya memiliki 100 hand traktor dan 2 unit Rotary TR 4 yang akan digunakan petani untuk menggarap lahan sawah seluas 2.532 hektar dalam waktu satu bulan kedepan. Dengan jumlah alat olah tanah tersebut, tentunya kata Eka, seluas 2.532 hektar tersebut tidak akan tergarap dalam waktu satu bulan. Lantaran, satu unit hand traktor hanya mampu mengolah lahan seluas satu hektar dalam sehari. Sedangkan Rotary bisa menggarap lahan seluas 3 hektar. “Sulit kalau di pertengahan Juli mendatang harus sudah tanam. 100 alat itu juga belum tentu bisa beroprasi semua, petani harus antri kalau mau garap lahan. Saat ini masih sedikit sekali petani yang mulai menggarap lahan, ” ucapnya. Meski begitu dalam percepatan tanam ini pihaknya tetap menargetkan masa tanam sampai pada pertengahan Juli mendatang. Eka berharap, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan juga dapat memberikan batuan alat olah tanah di wilayah Sragi. “Kami mengharapkan Dinas Tanaman Pangan juga dapat menurunkan alat olah tanah dalam upaya percepatan tanam ini. Dengan begitu target pertengahan Juli mendatang akan tercapai,” harapnya. Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lampung Selatan, Bibit Purwanto mengungkapkan, dalam upaya percepatan tanam ini pihaknya juga akan menurunkan alat olah tanah yang ada di Brigade Pertanian Lampung Selatan. Selain itu untuk mengebut percepatan taman musim gadu ini Dinas Tanaman Pangan juga akan memberikan bantuan bahan bakar untuk petani. “Yang penting petaninya digerakan dulu untuk segara mengolah lahan. Nanti kalau alat olah tanahnya kurang akan kita turunkan traktor yang di Brigade. Dinas Pertanian juga punya bantuan bahan bakar untuk setiap kecamatan di percepatan tanam ini,” tutur Bibit. (vid)
Sumber: