Dewan Ingatkan Potensi Budidaya Ikan Air Tawar
SIDOMULYO - Minimnya sarana dan prasarana menjadi kendala tersendatnya pengembangan provitas disektor pembenihan budidaya ikan air tawar jenis lele di Sidomulyo. Hal tersbut menjadi antensi serius para wakil rakyat daerah melalui Komisi II, saat melakukan kunjungan di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Kecamatan Sidomulyo, Kamis (18/6) Wakil Ketua Komisi II Kabupaten Lampung Selatan Sadide mengatakan, Lampung Selatan memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan, diantaranya melalui sektor budidaya ikan air tawar. \" Komisi II sendiri sebagai mitra dari Dinas Perikanan berkunjung ke UPR Unggulan Sejahtera Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo ini, dalam rangka mendukung program pembangunan Pemerintah, melalui pengembangan potensi disektor perikanan khususnya dalam hal ini ikan air tawar jenis lele,\" ungkap Legislator dari Fraksi PDIP itu, kepada Radar Lamsel, dilokasi kegiatan monev, kemarin. Hasil Monev lanjutnya, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh para anggota UPR tingkat Pemula di Sidomulyo dalam peningkatan provitas pembenihan. \" Kunjungan kita hari ini, untuk mendorong pengembangan provitas pembenihan ikan air tawar khususnya di wilayah Lamsel . Sebab, keberadaan UPR merupakan tolak ukur keberlangsungan budidaya perikanan khususnya melalui kegiatan perbenihan. Untuk itu kendala yang ada perlu mendapat perhatian,\" ujar Sadide. Senada, anggota Komisi II DPRD Lamsel Bowo Edi Anggoro, ia menyebutkan beberapa kendala yang dihadapi oleh UPR dalam pengembagan peningkatan Provitas diataranya, kurang memadainya sarana dan prasarana. \" Kendala yang dihadapi oleh UPR pemula di Sidomulyo ini, seperti sistem packing-nya enggak bagus, sehingga saat pendistribusian benih lele ketempat tujuan beresiko tinggi (Benih mati\'red). Kemudian, praktik pengisian oksigen saat pengemasan benih juga belum dilengkapi sarana yang memadai,\" tambah Bowo Edi Anggoro. Mengingat besarnya potensi yang dimiliki sambung Legislator dari Fraksi PKS Lamsel itu, pihaknya akan berkoordinasi bersama Pemkab Lamsel guna membahas persoalan tersebut secara teknis dan terperinci. \" Nanti kita coba koordinasikan ke Dinas Perikanan dan akan membahas apa saja yang berkaitan. Jangan sampai potensi bagus ini berhenti di tengah jalan,\" ucapnya. Ia berharap kedepan, bila program UPR tingakat Pemula tersebut berjalan optimal, Komisi II akan mendorong pengembangan dan peningkatan Provitas pembenihan kelevel selanjutnya. \" Kami berharap program ini berjalan optimal ditingkat UPR, dengan demikian jelas berpengaruh disektor peningkatan produktivitas. Sehingga, Lamsel tidak tergantung lagi dari daerah lain. Dan tidak menutup kemungkinan bahkan Lamsel bisa menjadi salah satu produsen pembenihan untuk daerah lainya,\" harapnya. Sementara, anggota UPR Unggul Sejahtera Desa Sidomulyo Jakfar Sidik mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kendala yang dihadapi oleh anggota UPR dalam proses produktivitas pembenihan ikan jenis lele. Ia bersukur kedatangan para dewan wakil rakyat daerah Lamsel, memberikan secercah harapan untuk membantu. \" Bersukur mas, DPRD Lamsel bersedia mengakomodir keluhan kami. DPRD juga berjanji akan mengadvoaksi hal tersebut kepada instansi terkait. Kami berharap semua berjalan lancar,agar kami bertambah produktif,\" kata Jakfar Sidik. Untuk diketahui, hasil produksi pembenihan ikan air tawar jenis lele, di UPR Unggul Sejahteta dalam satu bulan mencapai 50 ribu benih. Dimana, pendistribusian hasil produksi telah merambah setiap Kecamatan yang ada di Lamsel. Hadir dalam kegiatan, anggota Komisi II dan rombongan, Sekcam Sidomulyo Tuheri dan anggota UPR Sidomulyo.(CW2)
Sumber: