Pencarian Tujuh Nelayan Hilang di Selat Sunda Nihil
KALIANDA – Tim gabungan Basarnas Lampung dan Banten masih melakukan pencarian terhadap korban tenggelamnya kapal nelayan di perairan Selat Sunda, Kamis (18/6) lalu. Upaya pencarian tujuh orang penumpang yang hilang sampai saat ini belum membuahkan hasil, Minggu (21/6) kemarin. Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan menegaskan, Basarnas Lampung dan Banten bersama tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap tujuh dari total 16 orang penumpang KM Puspita Jaya yang tenggelam dalam perjalanan ke Pulau Rakata dari Labuan, Pandeglang, Provinsi Banten. Rencananya, pencarian korban yang hilang akan dilakukan sampai sepekan pasca peristiwa tersebut. “Pencarian hari ini masih nihil. Tapi, berdasarkan standar prosedur Basarnas pencarian akan terus kami lakukan sampai tujuh hari pasca kejadian,” ungkap Deni Kurniawan, kemarin. Tim Basarnas Lampung terus berkoordinasi dengan Basarnas Banten dalam melakukan upaya pencarian korban. Basarnas Lampung, imbuhnya, bertugas melakukan penyisiran ke wilayah perairan laut sekitar Kota Agung - Pulau Tabuan - Pulau Belimbing. “Sesuai dengan zona wilayah tugas yang menjadi kewenangan kami. Mudah-mudahan, dalam sisa waktu empat hari kedepan akan membuahkan hasil,” tambahnya. Dia menerangkan, sejauh ini korban yang berhasil diefakuasi dan dinyatakan selamat sebanyak sembilan orang. “Masih ada tujuh orang penumpang yang masih dalam pencarian,” terangnya. Masih kata Deni, data korban yang berhasil dievakuasi adalah nahkoda kapal Durja (31), Sanan (35), Dede Juri (24), Aji Alamsyah (21), Ashan, Ako (21), Udi (42), Wawan (25) dan Acuy (25). Sementara korban hilang adalah Jamal (25), Sancan (35), Rasmin (30), Suri (50), Boler (30), Tastirah (50) dan Joni (30). “Mereka memang keseharianya berprofesi sebagai nelayang. Kapal mereka dihantam ombak hingga terbalik sekitar pukul 18.30 WIB. Nelayan yang selamat itu berupaya keras berenang ke Pulau Panaitan dan telah dievakuasi ke Pelabuhan Merak,” pungkasnya. (idh)
Sumber: