Chikungunya Mulai Mengancam
KALIANDA - Setelah penyakit DBD yang mengintai. Masyarakat Kalianda wajib mewaspadai penyakit lain, yaitu chikungunya. Pihak UPTD Puskesmas Way Urang baru-baru ini menemukan kasus yang disebabkan infeksi virus akibat gigitan nyamuk aedes albopictus atau nyamuk harimau Asia. Setelah tergigit nyamuk yang membawa virus, gejala akan mulai terasa pada 4–8 hari, namun juga dapat dimulai sejak 2–12 hari setelah gigitan. Gejala-gejala awalnya menyerupai gejala-gejala flu. Kemudian demam yang muncul secara tiba-tiba sebagai salah satu gejala utama chikungunya. Nyeri sendi yang keparahannya bisa sampai menghambat gerakan tubuh. gejala ini umumnya berlangsung selama berminggu-minggu dan juga merupakan gejala utama chikungunya. Biasanya, gejala ini juga muncul tidak lama setelah gejala demam. Kasus chikungunya ditemukan di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda. Meski tak separah DBD, penyakit chikungunya tetap menakutkan. Karena itu, UPTD Puskesmas Way Urang sudah melakukan langkah-langkah preventif supaya bisa mencegah penyebaran nyamuk tersebut. \"Setelah mendapati kasus tersebut, kita langsung melakukan fogging,\" kata Kepala UPTD Puskesmas Way Urang, Saiful Anwar, S.Km.,M.Kes kepada Radar Lamsel, Kamis (25/6/2020). Mantan Kepala UPT PRI Penengahan ini melanjutkan, meski tak memiliki persentase kematian yang tinggi seperti DBD, chikungunya tetap berbahaya. Pasalnya, penyakit ini membuat tubuh tidak produktif. Proses penyembuhannya pun memakan waktu yang cukup lama. \"Biasanya dua bulan, selama itu tubuh tidak bisa produktif. Penyakit ini menyerang semua kalangan, dari yang balita sampai tua,\" katanya. Saiful melanjutkan, nyamuk aedes albopictus biasanya memiliki habitat di areal perkebunan dengan kondisi yang lembab. Jadi, kata dia, solusi yang harus dipakai untuk menghindari gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamuk. Sebab 3M Plus saja tidak akan mampu mencegah penyebaran nyamuk ini. \"Umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, namun gigitan terutama terjadi saat dini hari dan sore hari. Sehingga orang yang sering berada di luar rumah, akan lebih rentan terkena virus ini,\" katanya. (rnd)
Sumber: