Data Tak Valid, 26 KPM BLT-DD Gigit Jari

Data Tak Valid, 26 KPM BLT-DD Gigit Jari

PALAS – Penyaluran Bantuan Lasung Tunai Dana Desa (BLD-DD) sejauh ini masih mengalami masalah, akibat data penduduk Keluraga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak valid. Sehingga pada saat penyaluran bantuan masih ada KPM yang belum menerima bantuan. Seperti yang terjadi di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas, Senin (29/6), sebanyak 26 KPM terpaksa pulang dengan tangan hampa lantaran data yang ada dalam buku rekening tidak sama dengan kartu tandan penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK). Kepala Desa Mekar Mulya Rasiwan mengatakan, pihaknya menyalurkan BLT-DD kepada 60 KPM yang terdampak pandemi Covid-19. Namun pada saat realisiasi peyaluran bantaun, masih ada 25 KPM yang belum bisa menerima bantuan. “Masih ada 25 KMP lagi yang belum bisa menerima bantuan hari ini, kerana data penduduknya tidak sama dengan yang ada di KTP atau KK,” ujar Rasiwan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, di sela penyaluran bantuan yang digelar di Balai Desa Mekar Mulya Senin pagi kemarin. Rasiwan menjelaskan, diantara 25 KMP yang belum menerima bantuan tersebut, terdapat sembilan KPM urung menerima bantuan akibat data penduduk yang tidak valid. Sementara 16 KPM belum bisa menerima bantuan lantaran ada kesalahan nama dalam pencetakan buku rekening. “16 KMP ini merupakan KPM perubahan karena waktu pendataan ada KPM yang menerima bansos yang dobel, seperti  sudah BPNT dan menerima BLT juga. Data KPM perubahan ini sudah kami serahkan ke pihak Bank BRI dua pekan lalu, tapi rekening yang dicetak masih nama KMP lama, yang dobel itu,” papar Rasiwan. Salah satu KPM BLT-DD Desa Mekar Mulya Rudi (50) mengaku, merasa kecewa karena belum bisa menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu tersebut. “Kecewalah, karena saya sudah antri lebih dari empat jam, tapi enggak bisa ngambil uangnya.  Nama penerima yang ada dibuku rekening bukan nama saya, tapi nama KPM yang lama itu,” terangnya. Kepala Unit Bank BRI Palas Movit Sulistiawan juga mengamini 26 KMP BLT-DD yang belum bisa menerima batuan tersebut lantaran data penduduk yang tidak valid, serta ada kesalahan nama dalam buku rekening. Ia mengaku, permasalahan ini akan diselesaikan dalam waktu tiga hari kedepan. “Rata-rata hampir setiap desa ada masalah seperti ini, data penduduk yang tidak valid sehingga buku rekening tidak bisa dicetak. Tapi masalah ini akan kami selesaikan dalam tiga hari kedepan,” pungkasnya. (vid)

Sumber: