Gelar Dialog Antisipasi Konflik Sosial
TANJUNGSARI – Berbagai upaya dilakukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung Selatan untuk mengantisipasi berbagai konflik sosial yang bisa terjadi di Kabupaten Khagom Mufakat ini. Salah satunya, dengan menggelar dialog bersama masyarakat diwilayah Kecamatan Tanjungsari, pada Kamis (28/4) kemarin. Kegiatan yang bertemakan ‘Dengan Berdialog, Kita Tingkatkan Nasionalisme Berbangsa dan Bernegara’ ini diikuti oleh berbagai unsur mulai dari tokoh masyarakat, aparat keamanan, ormas, serta pemerintah kecamatan dan desa. Ketua STlH Muhammadiyah Kalianda Subagio, S.H., M.H., selaku narasumber membeberkan, terdapat banyak macam sumber konflik di negara ini. Seperti konflik hubungan sosial, psikologis, stereotip, prasangka dan stigmatisasi. Dikatakannya, sumber meningkatnya konflik dapat disebabkan meningkatnya solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain. “Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dan lain-lain. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. Dominasi itu yang bisa menyebabkan timbulnya konflik dan bahkan penaklukan salah satu pihak,”terang Subagio, dalam paparannya. Ketua Aliansi Indonesia Provinsi Lampung Agus mengatakan, kegiatan tersebut dirasa sangat perlu digelar. Sebab, dapatmemberikan pengertian kepada masyarakat akan pentingnya wilayah Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, adat, ras dan agama yang dapat memicu terjadinya konflik atau gesekan sosial akan perbedaan tersebut. “Kita jadikan perbedaan yang ada ini sebagai kekayaan untuk menjadi alatpersatuan dan kesatuan bangsa. Negara kita ini berada dalam kebhinekaan, untuk itu kita harus bisa bersatu, rukun, saling toleransi, menghormati, menghargai,”kata Agus, kemarin. Saat ini, imbuhnya, sudah banyak mengingatkan kita akan ancaman konflik sosial yang terjadi dimasyarakat dengan dilatar belakangi berbagai macam isu sara. Maka dari itu, semestinya kita bersama berjuang keras agar toleransi dapat ditegakkan dan terus perjuangkan. “Dengan harapan, persatuan dan kerukunan sara ditanah air ini betul–betul ditanamkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga, tidak akan terjadi konflik sosial yang menyangkut hal tersebut,”tutupnya. Sementara itu, Plt. Camat Tanjungsari Drs. Rohadian menyambut positif kegiatan tersebut. Terlebih, dialog ini digelar diwilayah kecamatan yang ia pimpin. Diharapkannya, permasalahan-permasalah konflik akibat isu-isu miring dapat diminimalisir sedini mungkin. “Kegiatan ini, sangat penting dimana berdampak pada penyelesaian konflik. Apabila terjadi konflik, kita bisa meredam dan diselesaikan ditempat. Permasalah konflik sangat sepele seringkali terjadi. Mulai dari hiburan organ tunggal, minum-minuman, balapan motor dan lain-lain,”kata Rohadian. (idh)
Sumber: