Asuransi AUBU Minta Dioptimalkan

Asuransi AUBU Minta Dioptimalkan

SRAGI – Tiga pekan lebih sudah berlalu banjir rob melanda lahan tambak di Dusun Kaualajaya dan Sumberjaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi. Kucuran bantuan dari Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan masih dinanti para petani tambak yang terdampak banjir. Kepala Dusun Suberjaya, Baharudin mengaku, mereka (korban’red) belum mendapatkan dari pihak terkait. Namun, dia menegaskan, jika Dinas Perikanan telah turun ke lapangan dan memberikan solusi untuk meminimalisir kerugian ketika banjir rob datang. “Sejauh ini kami dan petani tambak belum mendengar langkah apa yang akan ditempuh untuk mengatasi masalah banjir rob yang terus melanda. Di pantau sudah lahan tambak yang terdampak bajir juga sudah dilihat. Tapi hingga kini belum ada tindakan, apakah petani yang terdampak akan diberikan bantuan atau solusi yang akan diberikan kepada petani tambak,” kata Baharudin memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (30/5). Bendahara Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan) Mina Jaya ini mengaku, bantuan berupa benih memang tidak terlalu diharapkan bagi petani yang terdapak banjir rob. Justru yang diharapkan yaitu solusi untuk meminimalisir kerugian yang dialami petani. “Kalau bantuan benih itu memang tidak terlalu diharapkan petani. Justru yang sangat diharapkan petani itu solusi untuk mengtasi masalah banjir, salah satunnya memberikan asuransi kepada petani tambak,” terangnya. Baharudin menjelaskan, hingga saat ini Asuransi Usaha Budidaya Udang (AUBU) masih sangat minim diberikan kepada petani tambak. Padahal wilayah Kualajaya dan Sumberjaya kerap menjadi langganan banjir rob. “Ya mau kami petani tambak dikumpulkan, didata mana saja yang sudah punya Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka). Hingga saat ini jumlah petani tambak yang dapat asuransi masih sangat minim, bahkan tahun ini enggak ada kuota,” jelasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Darto (47), ia juga mengharapkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Selatan bisa memberikan bantuan dengan mengotimalkan asuransi kepada petani tambak. “Ya harapakan kami bisa diberikan asuransi. Dengan begitu ketika terjadi banjir kerugian petani bisa diminimalisir, petani bisa mendapatkan modalnya lagi untuk menebar benih,” harapnya. (vid)

Sumber: