Pengusaha Tambak dari Luar Daerah Didata

Pengusaha Tambak dari Luar Daerah Didata

SRAGI – Kerusakan jalan utama Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi memang tidak terlepas dari aktivitas mobilisasi pertambakan yang ada di wilayah tersebut. Seperti yang diutarakan oleh Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto ketika melakukan kunjungan di Dusun Kualajaya pada Kamis 25 Juni pekan kemarin. Para pemilik tambak juga harus turut serta bergotong royong menjaga jalan tersebut, terutama para pengusaha tambak dari luar Desa Bandar Agung. Menindaklanjuti hal itu pemerintah Desa Bandar Agung saat ini juga sudah mulai bergerak mendata jumlah pengusaha tambak yang berasal dari luar daerah Desa Bandar Agung atau Kecamatan Sragi. Sekretaris Desa Badar Agung Asikin mengatakan, kerusakan jalan tersebut memang tidak terlepas dari aktivitas pertambakan yang ada di wilayah Dusun Kaulajaya dan Sumberjaya. “Walaupun jalan tersebut merupakan akses keluar masuk masyarakat Dusun Kaualajaya dan Sumberjaya, tapi kerusakan jalan ini juga tidak terlepas dari aktivitas tambak,” kata Asikin memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (1/7) kemarin. Asikin menuturkan, saat ini pemerintah Desa Badar Agung juga sudah mulai melakukan pendataan jumlah pengusaha tambak yang berasal dari luar daerah Bandar Agung atau Kecamatan Sragi. Ia menjelaskan, saat ini Dusun Kualajaya dan Sumberjaya memiliki luas lahan tambak mencapai 500 hektar dimana sekitar 50 persen lahan tersebut dikuasai oleh pengusaha tambak dari luar daerah. “Dari 500  hektar lahan tambak tersebut, sekitar separuhnya dimiliki oleh pengusaha dari luar daerah Kecamatan Sragi. Ada yang digarap oleh warga Bandar Agung, ada juga yang digarap sendiri oleh pemiliknya,” terangnya. Pemerintah Desa Bandar Agung bergegas melakukan pendataan ini tak hanya mengharapkan pengusaha tambak dari luar daerah turut bergotong royong memperbaiki jalan. Namun juga untuk meningkatkan penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk lahan tambak. “Ya kita harapkan, selain ikut serta mejaga dan merawat jalan. Para pengusaha tambak ini juga ikut serta mebayar pajak PBB. Karena selama ini pengusaha tambak dari luar daerah ini sangat sulit ditemui ketika penagihan pajak tiba,” jelasnya. Hal tersebut juga diamini oleh Plt. Camat Sragi Hipni. Menurutnya para pengusaha tambak dari luar daerah ini jangan hanya bisa meraup keutungan saja. Tapi juga  bisa bergotong-royong jika ada kerusakan jalan. “Sudah kita instruksikan agar pengusaha tambak ini ikut merawat jalan ini, kalau ada lobang ditimbun. Jangan hanya meraup keuntungan saja, tapi mereka harus bisa merawat jalan lingkungan disana,” pungkasnya. (vid)

Sumber: