Komoditi BPNT Kurang? Segera Lapor!

Komoditi BPNT Kurang? Segera Lapor!

MERBAU MATARAM - Ditemukannya di lapangan oleh ormas (LSM) Gerkan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Lampung Selatan (Lamsel) terkait jumlah sembako pada program Bantuan Pokok Non Tunai (BPNT), Pemerintah Kecamatan Merbau Mataram berikan penjelasan.   Terdapat lima permasalahan yang aspirasikan oleh ormas LSM GMBI pada hari Selasa (30/6) lalu, yaitu kurangnya jumlah sembako dan jumlah telur, daging ayam yang sudah busuk, pungutan kepada setiap KPM serta permintaan masyarakat terhadap penyaluran sembako.   Camat Merbau menerangkan, terkait adanya dugaan pungutan oleh pihak e-waroeng kepada setiap KPM disangkal olehnya. Menurutnya, itu merupakan pemberian sukarela setiap KPM kepada pengurus program sembako tersebut.   \"Pungutan secara paksa itu tidak ada, itu pemberian masyarakat secara sukarela untuk tukang ojeknya. Jadi mereka yang menyampaikan kepada KPM kalau program sembako ini sudah disalurkan,\" Ucapnya kepada Radar Lamsel melalui panggilan WhattsApp, Jumat (3/7).   Dirinya bepesan kepada setiap KPM di kecamatan tersebut untuk melaporkan kepada setiap e-waroeng di desa jika didapati jumlah sembako yang kurang atau tak sesuai.   \"Terimakasih karena ini sudah disampaikan. Oleh mereka tidak disebutkan desa yang mana, kita mau menegur juga bingung desa yang mana. Makanya kita berpesan jika memang ada yang kurang atau busuk untuk melapor, jika ada yang kurang akan diganti,\" Terangnya.   Sementara, ditemukannya daging ayam busuk itu merupakan permintaan dari masyarakat. KPM meminta daging ayam sebarat satu kilogram tersebut sudah dalam keadaan terpotong.   \"Itu permintaan masyarakat agar kerja mereka tidak berat. Namun terkadang masyarakat dalam pengambilannya lama jadi ya beresiko busuk itu. Kalau memang ada akan tetap kami ganti,\" Tutupnya.(cw1)  

Sumber: