Mengeksplor Keindahan Wisata Pantai Pulau Mengkudu Desa Totoharjo
Laporan Nyoman Subagio, BAKAUHENI Pulau Mengkudu. Ya, pulau yang terletak dipesisir Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni merupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Nama pulau ini mungkin sudah banyak didengar masyarakat, namun sebagai salah satu tujuan wisatawan, mungkin sekitar satu tahun terakhir. Masyarakat sekitar yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Totoharjo dan pihak pengelola tempat wisata pantaipulau Mengkudu mulai membuka dan mengelola wahana wisata pantai yang dibuka untuk umum sekitar setahun terakhir.Lokasi wisata ini tidak kalah menarik dengan tempat wisata pantai lainnya. Dengan sajian khas alami pantai dilengkapi sejumlah fasilitaspendukung, objek wisata ini wajib untuk dikunjungi oleh pecinta wisata pantai.Radar Lamsel berkesempatan untuk melihat dan menikmati pemandangan indah yang disajikan objek wisata pantai Pulau Mengkudu. Sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (6/7/2020), Radar Lamsel ditemani Babinkamtibmas Satpolair Polres Lamsel Aipda Agung GD mengunjungi tempat wisata Pulau Mengkudu yang berjarak sekitar 5 kilometer dari exit pintu tol Bakauheni.Ada beberapa rute jalan yang bisa dilalui untuk menuju tempat wisata ini. Yakni, melalui jalur laut dari pesisir Kahai Batubalak, pantai Kunjir dan pantai Belebuk. Selain melalui jalur pantai menggunakan jasa perahu, satu-satunya jalan darat menggunakan sepeda motor melalui rute Desa Kelawi menuju lokasi wisata di Desa Totoharjo. Namun, jalan darat menggunakan sepeda motor tidak direkomendasikan. Karena rute jalan yang cukup terjal dan curam sehingga berbahaya bagi pengunjung yang belum terbiasa melintasi jalan tersebut.Radar Lamsel mencoba melewati jalan darat menggunakan sepeda motor dengan Agung GD yang mengendarai motor trailnya. Dengan penuh kehati-hatian, kami melaju dari Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Kelawi. Butuh waktu sekitar 30 menit, kami tiba dilokasi wisata. Penun tantangan dan menguji andrinaline. Melintasi bukit terjal dengan kondisi jalan berkerikil.Sampai dipuncak bukit, kami sudah disuguhkan panorama pemandangan yang sangat menakjubkan. Hamparan luas pantai dan pulau Mengkudu begitu indah dilihat dari puncak bukit. Setelah mengabadikan gambar dari atas puncak bukit, kami melanjutkan perjalan turun menuju pantai.Tiba dilokasi, kami disambut deburan ombak dan pasir putih. Air laut yang begitu bening dan udara sejuk menambah tenang suasana hati setelah melewati perjalanan yang penuh menantang. Dilokasi sudah ada beberapa orang wisatawan lokal dan pengelola tempat wisata Pulau Mengkudu.Yodistara Nugraha, pengelola tempat wisata pantai Pulau Mengkudu didampingi anggota Pokdarwis desa setempat sudah menunggu kedatangan kami. Setelah berkeliling sekitar lokasi wisata, Radar Lamsel mencoba mewawancarai pengelola tempat wisata dan Pokdarwis setempat.Menurut Yodis, panggilan akrab Yodistara Nugraha, asal mula pulau di Desa Totoharjo itu disebut pulau Mengkudu karena di pulau itu banyak ditumbuhi pohon Mengkudu. Menurutnya, sebelumnya tempat wisata itu belum banyak dikenal wisatawan karena belum dikelola. Melihat potensi alam yang cukup bagus dan titik-titik spot wisata yang menarik, akhirnya wisata Pulau Mengkudu dikelola oleh masyarakat setempat yang tergabung dalam Pokdarwis.“Sekitar satu tahun terakhit, tempat ini baru dikelola oleh masyarakat Pokdarwis. Butuh waktu untuk menjadikan lokasi ini sebagai tempat wisata umum. Yakni, menyediakan sejumlah fasilitas. Seperti, mushola, toilet, camping ground, kano, Banana Boat, Snorkeling, rumah apung, sarana memanding dan gazebo,” kata Yodis didampingiAgung GD.Menurut Yodis, untuk menuju lokasi wisata, pengunjung bisa melalui beberapa rute. Yakni, dari pantai Kunjir, dari pantai kahai dan dari pantai Belebuk. Sementara untuk jalan darat, sampai saat ini belum tersedia untuk umum. “Masuk ke pantai Pulau Mengkudu hanya bisa melalui jalur laut yakni dari Haya, Kunjir dan pantai Belebuk. Yang terdekat dari pantai Belebuk, Desa Totoharjo,” ujarnya.“Untuk biaya perahu, dari Kunjir Rp35 ribu perorang antar-jemput, dari pantai belebuk Rp25 ribu perorang/PP,” imbuhnya.Dia mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan ke pantai Pulau Mengkudu sebelum terjadi wabah Covid-19 cukup tinggi. Yakni mencapai 300 pengunjung pada akhir pekan. Sementara setelah adanya wabah virus corona, tingkat kunjungan menurun drastis. Menjelang new normal, pengunjung mulai ada walau tidak banyak yakni sekitar 150 pada akhir pekan dan hari biasa sekitar 15 orang.“Pengelola menyediakan beberapa wahana permainan selain menikmati indahnya panorama pantai yang masih sejuk dan alami. Diantaranya, camping ground, kano, Banana Boat, Snorkeling, rumah apung, sarana memanding dan gazebo. Disini sangat cocok liburan keluarga karena disedikan gazebo yang sangat nyaman,” tuturnya.Yodis mengakui, pengelolaan wisata Pulau Mengkudu belum maksimal. Dirinya bersama pengelola lainnya dan Pokdarwis setempat akan terus mengembangkan potensi yang ada di Pulau Mengkudu. “Beberapa program kedepan akan disiapkan. Seperti penanaman terumbu karang dan penghijauan dibibir pantai. Melengkapi fasilitas wahana permainan di tempat wisata,”imbuhnya.Sementara Agung GD menambahkan, pengelolaan pantai Pulau Mengkudu dilakukan bersama-sama masyarakat sekitar dengan tugas dan fungsi berbeda-beda. Dikatakan, untuk masyarakat Desa Totoharjo bertugas untuk mengurusi soal pantai. Sedangkan, yang berdagang atau berjualan warga Batubalak. Sementara, untuk jasa perahu adalah warga Kunjir, Belebuk, Batubalak dan Waymuli.“Kami pengelola pantai tidak sedikit pun meminta dari hasil yang mereka dapatkan, baik itu para pedagang dan jasa perahu. Itulah cara kami untuk membangun Lamsel dengan memberdayakan masyarakat melalui sektor wisata. Kepada pengunjung kami mengucapkan terimakasih yang secara tidak langsung membantu membangkitkan ekonomi kerakyatan,” papar Agung GD.(*)
Sumber: