Angin Kencang Nelayan Kualajaya Libur Melaut

Angin Kencang Nelayan Kualajaya Libur Melaut

PALAS – Sekitar seratus nelayan di Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi terpaksa berhenti melaut akibat cuaca buruk yang melanda kawasan pesisir timur. Marki (44) salah satu nelayan setempat mengatakan, cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi ini terjadi sejak sepuluh hari terakhir. Akibatnya sebagian nelayan lebih memilih menyandarkan perahu karena minim tangkapan. “Sudah sepuluh hari ini angin timur menyebabkan gelombang tinggi. Kalau melaut hasilnya minim, jadi nelayan lebih memilih berhenti melaut,” kata Karni memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (6/7). Hal senada juga diungkapkan oleh Rizal (40), selama sepuluh hari belakangan ia hanya dua kali pergi melaut, namun mendapatkan hasil tangkapan yang minim akibat gelombang laut yang tinggi. Nelayan kecil ini lebih memilih memperbaiki jaring atau mencari penghasilan tambahan dengan mencari ikan yang ada di Sungai Sekampung. “Kemarin sempat pergi melaut, tapu enggak ada hasilnya cuma dapat empat puluh ribu dari menjaring ikan dan udang. Sekarang saya lebih memilih memperbaiki jaring saja atau mencari ikan di Sungai Sekampung,” tuturnya. Hal tersebut juga diamini oleh Kepala Dusun Kualajaya, Saripudin. Menurutnya selama  sepuluh hari belakangan setidaknya terdapat 150 nelayan besar dan kecil yang berhenti melalut akibat cuaca buruk itu. Saat ini masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari penghasilan melaut ini hanya mengisi waktu mereka dengan memperbaiki alat tangkap atau mencari penghasilan tambahan dengan bekerja di tambak. “Hampir semua  perahu besar dan perahu kecil tidak ada yang pergi melaut. Saat ini mereka mengisi waktu libur melaut ini dengan memperbaiki alat tangkap atau bekerja di tambak untuk mecari penghasilan tambahan,” jelasnya. Meski angin timur ini menyebabkan gelombang tinggi, namun pemukiman masyarakat Dusun Kualajaya  aman dari ancaman banjir rob atau pasang air laut. “Alhamdulillah walaupun angin kencang dan gelombang tinggi, tapi pemukiman masyarakat aman dari banjir rob,” pungkasnya.  (vid)

Sumber: