Ajak Masyarakat Tuntaskan Stunting di Lamsel

Ajak Masyarakat Tuntaskan Stunting di Lamsel

PALAS – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan optimis bisa mengentaskan angka stunting hingga nol persen dalam jangka waktu tiga tahun kedepan. Upaya menekan angka stunting didorong dengan gerakan swasembada gizi. Pengentasan angka stunting ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk mewujudkan generasi penerus yang memiliki suber daya manusia berkualitas. Hal itu diutarakan oleh Duta Swasembada Gizi Hj. Winarni Nanang Ermanto ketika melakukan road show ke lima desa lokus (lokasi khusus) stunting di wilayah Kecamatan Palas, Selasa (7/7). Istri orang nomor satu di Lampung Selatan ini mengatakan, gerakan swasebada gizi ini merupakan gerakan bersama untuk menekan angka stunting di Lampung Selatan, demi mewujudkan gerenarasi penerus yang memiliki SDM unggul. Dimana yang menjadi ujung tombak dalam menuntaskan stunting ini dalam pemerintah desa. “Gerakan swasembada gizi ini merupakan upaya berasama. Maka dari itu masyarakat dan pemerintah desa harus sadar dan paham apa yang harus dilakukan untuk menekan angka stunting ini,” ujar Winarni memberikan keterangan kepada Radar Lamsel ketika memberikan sosialisasi swasebada gizi di Desa Tanjung Sari, Selasa pagi kemarin. Winarni menjelaskan dalam kegiatan swasembada gizi ini, stunting atau kurang gizi akut akan ditumpas dengan lima pelayanan diantaranya, pelayanan kesehatan dari hamil hingga 1.000 kehidupan, Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat, dan  pemanfaatan pekarangan rumah. Meskipun gerakan swasembada gizi terdengar mengarah bidang kesehatana. Namun, kata winarni, upaya pengentasan stunting ini menjadi tugas bersama lini sektor pemerintahan yang ada di Lampung Selatan. Saat ini, sambung Winarni, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa juga sudah memberi restu jika pemerintah desa ini melaksanakan pembangunan fasilitas kesehatan atau program pengentasan angka stunting. “Semua sektor bergerak, tidak hanya Dinas Kesehatan saja, tapi Pertanian, Perikanan, Ketahanan Pangan, bahkan Polri dan TNI juga ikut serta dalam mengetaskan angka stunting ini. Pemerintah desa juga jangan hanya memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan saja, tapi pelayanan kesehatan juga mesti diperhatikan. Karena percuma jalan lingkungan bagus, tapi angka stuntingnya tinggi,” ucapnya. Pada tahun ini angka stunting ini di Lampung Selatan masih 14 persen. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan optimis  melalui program swasembada gizi ini, pada tahun 2023 mendapatang angka stunting sudah dibawah lima persen. “Lampung Selatan satu-satunya daerah di Indonesia yang mengentaskan angka stunting dengan swasembada gizi. Kita jadi sorotan pemerintah pusat. Maka dari melalui program ini Bapak Bupati optimis angka stunting dibawah lima persen bahkan nol persen di tahun 2023 mendatang,” tuturnya. Sementara itu Camat Palas Rika Wati S.STP, MM menjelaskan, road show swasembada gizi ini dilakukan di empat desa yang menjadi lokus stunting. Ke empat desa tersebut yaitu Desa Tanjungsari, Bangunan, Mekarmulya, dan Desa Palasaji. “Harapan kita dengan adanya program swasembada gizi ini masyarakat dan pemerintah desa akan tergerak bergotong-royong mengentaskan angka stunting di Lampung Selatan, khususnya Kecamatan Palas,” harapnya. (vid)

Sumber: