Pencarian Tunggu Hasil Tes DNA DVI Banten

Pencarian Tunggu Hasil Tes DNA DVI Banten

KALIANDA - Basarnas Lampung belum mau memulai inisiatif pencarian mayat baru di sekitar pantai pulau Sebuku. Lembaga yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan masih menunggu hasil identifikasi lebih lanjut. Khususnya dari tim DVI yang akan mengecek DNA. Kepala Basarnas Lampung, Jumaril, S.E., M.M. melalui Humasnya, Deni Kurniawan, mengatakan jika mayat tersebut merupakan salah satu korban KM. Puspita Jaya, maka Basarnas Lampung akan memberi informasi kepada SMC (SAR Mission Coordinator) di Basarnas Banten. \"Terkait apakah operasi digelar kembali atau tidak, tergantung keputusan dari SMC,\" katanya saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Selasa (7/7/2020). Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Lamsel, AKP. Try Maradona, S.IK. mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu kedatangan tim DVI Polda Banten. Menurutnya, dalam hal ini Polres Lamsel hanya menyerahkan mayat tersebut supaya sample DNA-nya bisa diambil. Selanjutnya tinggal menunggu hasilnya. \"Ya belum, masih nunggu dari sana. Terkait hasil sudah jadi urusan dari Dokkes Polda Banten atau tim DVI-nya,\" katanya. Diberitakan sebelumnya, hasil identifikasi mayat yang ditemukan di pantai pulau Sebuku telah keluar. Meski tak disebutkan secara jelas karena alat vitamnya sudah rusak, namun kuat dugaan berjenis kelamin laki-laki karena bentuk alat vital mayat tersebut membentuk kemaluan kaum Adam. Lulusan AKPOL 2008 ini mengungkapkan bahwa hasil identifikasi menunjukkan jika kondisi mayat itu sudah rusak. Mulai dari kulit serta organ tubuh lainnya. Ciri-ciri lain terdapat celana dalam warna abu-abu krem merk RPG yang dipakai mayat itu. Kemudian beberapa bagian tubuh yang hilang yaitu tulang tangan kanan, dan kiri. Begitu pula dengan kondisi tulang kedua kakinya, tulang tengkorak juga tidak ada. Hasil identifikasi juga menunjukkan ukuran panjang tubuh mayat itu kurang lebih sekitar 120 sentimeter. Try melanjutkan, Polres Lamsel melalui Bidokkes Polda Lampung sudah berkoordinasi dengan DVI Polda Banten. Langkah ini dilakukan agar polisi bisa mengidentifikasi lebih lanjut dengan mengambil sample untuk dicek DNA mayat, kemudian dicocokkan dengan keluarga korban. (rnd)

Sumber: