Puskesmas Kalianda Siapkan Penyuluhan Mobile DBD

Puskesmas Kalianda Siapkan Penyuluhan Mobile DBD

KALIANDA - Kasus DBD belum memiliki tanda-tanda berhenti. Penyakit yang disebabkan oleh virus gigitan nyamuk aedes aegypti ini masih berlanjut meski kasusnya tak melonjak. Pada Juli ini, Radar Lamsel menerima informasi bahwa ada 1 kasus DBD yang terjadi di Desa Babulang, Kecamatan Kalianda. Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan mencatat selama periode Januari-Juni 2020, tercatat ada 297 kasus DBD. Dari ratusan kasus ini setidaknya menyebabkan 1 orang meninggal dunia. Peristiwa memilukan ini dialami salah satu warga Kecamatan Palas pada Februari 2020 lalu. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Lamsel, B. Didik Setiawan, mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah melakukan pelbagai upaya demi menekan kasus DBD. Salah satu upaya tersebut dengan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan abatisasi selektif. “Kemudian menggalakkan diadakannya Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dan pelaksanaan fogging fokus,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (8/7/2020). Penambahan kasus DBD di Desa Babulang itu diamini oleh Kepala UPT Puskesmas Kalianda, Bambang Priyanto. Mantan Kepala UPT Puskesmas Palas ini mengatakan kalau pihaknya selalu menerapkan langkah PKM (Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) dengan mengajak perangkat desa. “Kader kesehatan, serta masyarakat juga kami ajak supaya mereka menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),” katanya. Bambang mengaku dirinya sudah memiliki rencana pencegahan DBD. Caranya dengan mengadakan penyuluhan mobile. Namun inisiatif yang digagas Bambang ini belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat karena terbentur dengan aturan. Mengingat saat ini Kabupaten Lampung Selatan belum bisa mengumpulkan orang dengan bebas. “Insyaallah, lagi mau saya programkan. Program ini akan dijalankan oleh petugas kesehatan yang membidangi kasus DBD. Tapi nanti, setelah semuanya normal kembali,” katanya. (rnd)

Sumber: