Geliat Wisata Pantai Jelang New Normal, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Mengeksplore Wisata Pantai Minangrua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni
Wisata pantai Minangrua. Ya, siapa yang tidak tahu pantai yang sedang berkembang di pesisir Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni ini. Wisata pantai yang terkenal dengan hamparan pasir putihnya ini sudah banyak diketahui oleh pengunjung lokal dan luar daerah. Seperti apa geliat pariwisata jelang new normal ini, berikut laporannya. Laporan : Nyoman Subagio, BAKAUHENI MENUJU lokasi tempat wisata pantai Minangrua tidak sulit. Hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari jalan lintas sumatera (Jalinsum), pengunjung atau wisatawan sudah tiba dilokasi pantai yang indah dengan deburan ombak laut dan pasir putih. Pada Sabtu (11/7/2020) lalu, Radar Lamsel mencoba mengunjungi tempat wisata yang sedang banyak dibicarakan orang. Iya, belum lama ini satu insiden kecelakaan terjadi dijalan menuju lokasi tempat wisata yang dikelola masyarakat dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Minangrua Bahari Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni. Satu kendaraan mobil bus mengangkut penumpang wisata lokal dari Metro terguling. Pasca insiden tersebut, nama tempat wisata pantai Minangrua semakin dikenal. Informasi tentang wisata pantai Minangrua semakin booming di media sosial (Medsos). Berkat insiden itulah, nama wisata pantai di pesisir selatan Lampung Selatan ini makin dikenal masyarakat. Penasaran. Ya, Radar Lamsel ingin mengetahui langsung seperti apa jalan menuju lokasi tempat wisata yuang sedang fenomenal itu. Masuk melalui jalan poros Desa Kelawi (samping SPBU Garuda Hitam Bakauheni), lalu menuju kantor Balai Desa Kelawi. Medan jalan masih biasa. Setelah masuk menuju lokasi pantai, Radar Lamsel langsung disuguhkan jalan cor beton yang dibangun pemerintah setempat. Setelah beberapa ratus meter melewati jalan cor beton, Radar Lamsel mulai disuguhkan medan jalan yang cukup menantang. Ya, medan jalan menurun sangat curam. Pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat harus ekstra hati-hati. Jika tidak, maka nasib serupa akan dialami seperti bangkai bus yang terguling beberapa waktu lalu. Radar Lamsel benar-benar merasakan ekstrimnya jalan yang dilewati sebelum tiba di lokasi pantai dengan panorama yang luar biasa indah. Tiba dilokasi, nafas terasa plong. Pengunjung bisa langsung memilih tempat istirahat sebelum jalan-jalan santai di bibir pantai. Banyak tempat peristirahatan yang dikelola masyarakat setempat. Mulai dari kelas koteg hingga kelas rumah-rumah warga. Di tempat wisata ini, pengunjung tidak perlu khawatir soal makanan dan tempat menginap. Selain koteg dan rumah warga, pengelola tempat wisata Minangrua juga menyewakan tenda-tenda bagi pengunjung yang suka camping. Mian (45), salah satu pemilik rumah penginapan dan warung makan dilokasi pantai ini menceritakan, wisata pantai Minangrua mulai dibuka tahun 2013. Sempat terjadi kevakuman karena tidak dikelola dengan serius oleh masyarakat setempat dan Pokdarwis selama tiga tahun atau hingga 2016. Pada tahun 2017, dunia pariwisata khususnya wisata Minangrua, Desa Kelawi mulai menggeliat. “Wisata Minangrua dibuka tahun 2013. Sempat vakum selama tiga tahun. Tahun 2017 mulai bangkit. Sempat vakum karena sistem pengelolaannya belum ada. Pengunjung berkurang karena tidak ada fasilitas, seperti warung dan tempat-tempat menginap. Begitu saya turun dan tinggal menetap dipantai ini baru ada tamu-tamu yang datang dan menginap,” tutur Mian. Menurutnya, butuh waktu dan kerja keras agar wisata Pantai Minangrua dikenal masyarakat. Masyarakat dan Pokdarwis Minangrua Bahari, Desa Kelawi terus melakukan promosi dan ekpose melalu media televisi, media cetak dan media sosial. “Dan Alhamdullilah, wisata pantai Minangrua sudah dikenal masyarakat luas. Tingkat kunjungan terus meningkat terutama diakhir pekan (weekend),” kata laki-laki pemilik warung makan dan penginapan ini. Disinggung soal peristiwa kecelakaan bus yang mengangkut wisatawan yang terjadi belum lama ini, Mian mengaku tidak ada pengaruh dengan jumlah kunjungan masyarakat ke lokasi wisata. Bahkan kunjungan wisatawan diakhir pekan semakin ramai. “Setelah insiden kecelakaan itu, tingkat kunjungan masyarakat tetap ramai. Tidak terpengaruh. Bahkan rasa ingin tahu masyarakat makin besar dan akhir datang ke tempat wisata ini,” katanya. Sementara itu, Ketua Pokdarwis Minangrua Bahari, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni Saiman mengatakan, wisata pantai Minangrua, Desa Kelawi banyak menyajikan spot-spot bermain bagi para pengunjung. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan pasir putih lembut yang nyaman untuk bermain anggota keluarga. Saiman juga mengatakan, selain pasir putih di bibir pantai, spot bermain yang bisa dikunjungi adalah air terjun Khaja Saka dan air terjun Jamara. Tidak hanya itu, bagi pengunjung yang suka spot jumping dengan ketinggian sekitar 15 meter juga tersedia ditempat ini. Spot lainnya yang bisa dikunjungi dan dicoba adalah snorkeling. Pengunjung bisa menikmati alam bawah laut dengan bermain dengan ikan-ikan yang indah di terumbu karang yang tetap terjaga. Ditempat wisata ini juga terdapat goa lalai. Goa ini banyak ditemui hewan kelelawar. “Fasilitas yang tersedia ditempat wisata ini cukup memadai. Ada tempat menginap, toilet umum, banana boat, gazebo, cafe dan fasilitas lainnya. Saat ini ada sekitar 30 orang warga yang membuka unit usaha untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Baik itu yang mau menginap atau hanya sekedar liburan saja. Bahkan kami juga menyediakan tenda-tenda bagi pengunjung yang ingin menginap dan camping di pinggi pantai,” tutur Saiman. Menurut Saiman, wisata pantai Minangrua kembali dibuka setelah ditutup karena wabah virus Corona melanda Indonesia. “Tempat wisata Minangrua kembali dibuka untuk umum sekitar tiga minggu lalu. Namun tetap menjalan protokol kesehatan yakni, mencuci tangan, jaga jarak, cek suhu tubuh dan menggunakan masker. Kepala Dinas Pariwisata dan Camat Bakauheni turun langsung kelokasi untuk memberikan pengarahan,” ujarnya. “Pengunjung saat ini sudah mulai ramai. Untuk akhir pekan bisa mencapai 100-150 unit kendaraan. Sedangkan untuk hari biasa rata-rata sekitar 20-30 kendaraan sepeda motor. Kami selaku pengelola tempat wisata memungut biaya parkir kendaraan saja yakni sebesar Rp10 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp20 ribu untuk kendaraan roda empat,” katanya. Kedepan, tambah Saiman, Pokdarwis akan memberdayakan nelayan-nelayan setempat untuk penyediaan sewa perahu bagi para pengunjung yang ingin keliling-keliling dipantai. “Ini menjadi agenda kedepan untuk memberdayakan nelayan sekitar, yakni membuka sewa perahu bagi pengunjung,” terangnya. Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemkab Lamsel Rini Ariasih mengatakan, tempat wisata Minangrua Desa Kelawi dikelola oleh Pokdarwis desa setempat. Menurutnya, pengelolaanya cukup baik. “Berbagai spot wisata ada ditempat itu. Selain view pantai ada juga air terjun dan tempat memancing,” kata Rini. Kadisparbud Lamsel ini menambahkan, menjelang new normal pihaknya sudah memberikan sosialisasi kepada pengelola wisata agar menyiapkan standar operasional prosedur (SOP). “SOP ini harus diikuti oleh pihak pengelola wisata. SOP yang harus dijalankan menjelang new normal ini adalah menjalankan protokol kesehatan,”pungkasnya.(*)Sumber: