Jembatan Tanjung Makin ’Kritis’
PALAS – Curah hujan yang terjadi masih terjadi mebuat kondisi jembatan di Dusun Kuningan, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas semakin kritis. Pantauan Radar Lamsel, kondisi jembatan tersebut sudah jebol dengan diameter 50 senti meter. Akibatnya jalan penghubung pintu tol Kalianda semakin sulit dilintasi kendaraan roda empat. Sakim (48) salah satu pengguna jalan mengatakan, kondisi jembatan berlubang terjadi sejak satu bulan terakhir. Dimana terdapat lubang pada tepi jembatan dengan kedalaman 75 sentimeter dan diameter 50 sentimeter. “Semakin besar lubangnya, karena aspalnya semakin tergerus tiap hujan. Saat ini jalan semakin sulit dilintasi apalagi untuk kedaraan roda empat,” ujar pengemudi sopir truk colt disel tersebut kepada Radar Lamsel, Selasa (14/7). Sakim juga mengaku, sejak didirikan jembatan yang memilik panjang 10 meter tersebut memang sudah sulit dilintasi kendaraan roda empat, hal ini terjadi karena bada jembatan hanya selebar tiga meter. “Lebar jembatan ngepres dengan pagar, kalau mobil harus hati-hati. Apalagi sekarang jembatannya sudah bolong. Padahal jalan ini sebagai jalur pintu tol dari wilayah Palas,” terangnya. Kerusakan jembatan tersebut juga diamini oleh Kepala Desa Tanjung Sari, Jarwono. Menurutnya, selama satu bulan terakhir terdapat dua jembatan di Dusun Kuningan dengan kondisi kritis. “Lubang sudah ditanam pisang oleh warga sebagai tanda, karena kalau malam lokasinya sangat gelap. Satu lagi jembatan kondisiya enggak ada pagar, tanahnya mulai longsor,”ucapnya. Sejak jalan tol dibuka, sambung Jarwono, jalan tersebut memang semakin banyak dilintasi oleh kendaraan roda empat. Kerusakan jembatan tersebut juga sudah dilaporkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya (PUPR) Lampung Selatan. “Sudah kami laporkan, kepada Bupati langsung juga sudah kami sampaikan. Jembatan kami minta dilebarkan karena jalan ini merupakan penghubung pintu tol. Harapan kami tahun ini bisa diperbaiki dengan dana tanggap darurat,” harapnya. (vid)
Sumber: