Pendaki Gunung Rajabasa Warning Pokdarwis

Pendaki Gunung Rajabasa Warning Pokdarwis

KALIANDA - Sejak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda menertiban administrasi pendakian Gunung Rajabasa, jumlah pendaki meningkat selama beberapa bulan terakhir. Dalam setengah tahun terahkir tercatat sekitar 700 wisatawan yang melakukan pendakian. Ditambah pada perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tahun ini, yang mencapai 300 pendaki dari berbagai daerah. Peningkatan kunjungan wisata ini tentu saja memberikan dampak baik bagi perekonomian desa. Namun capaian ini juga sekaligus menjadi atensi bagi Pokdarwis. Meningkatnya kunjungan wisata ini sama saja membuka ancaman kerusakan alam. Pencemaran sampah, serta prilaku vandalisme pendaki yang juga belum hilang masih menjadi ancaman. Bahkan pekan lalu, Pokdarwis kecolongan melakukan pengawasan. Aksi vandalisme sempat viral, prilaku primitif pendaki dengan menulis di batang pohon menyebar di sosial media, terutama di kalangan pendaki. Egan (24) Pendaki asal Kota Metro, sangat menyayangkan aksi nakal para pendaki kembali terlihat di jalur pendakian. Tulisan yang dipahatkan di batang pohon kembali mengancam rajabasa, setelah dua tahun sempat mereda. \"Sudah sering muncak ke Rajabasa. Tapi banyak tulisan baru lagi, di pos tiga ada dua pohon  yang dipahat dengan tulisan, yang viral Minggu kemarin,\" kata Egan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (17/8) . Lonjakan pendakian di peringatan Hari Kemerdekaan ini juga harus jadi perhatian pengelola, Pokdarwis. Terutama aksi vandalisme ini dan prilaku membuang sampah sembarangan. \"Masalah sampah sudah banyak yang sadar. Sampah plastik biasanya di bawa turun lagi oleh pendaki. Tapi kalau tulisan pohon ini susah dihilangkan,\"tuturnya. Fikri salah satu agen travelling juga menilai pengelolaan pendakian gunung rajabasa belum tertata dengan baik. Terutama di biaya registrasi yang kerap berubah. Setiap pendaki dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu, diwaktu tertentu berubah menjadi Rp 10 ribu. \"Sudah sering mengantar pendakian, tapi itu biaya adminitrasi suka berubah. Kadang 5 ribu kadang 10 ribu,\" ungkapnya. Menurutnya pengadaan biaya registrasi juga harus dibarengi dengan peningkatan pengawasan dari Pokdarwis. Tak hanya masalah kerusakan alam, tapi keselamatan pendaki juga harus diperhatikan. \"Sampah dan vandalisme harus diperhatikan, di pos 5 juga ada tulisan di atas batu. Tak hanya itu saja  harapan kami asuransi pendaki  juga diperhatikan,\" harapnya. (vid)

Sumber: