Petani Candipuro Gunakan Burung Hantu Lawan Tikus

Petani Candipuro Gunakan Burung Hantu Lawan Tikus

CANDIPURO – Burung hantu dinilai dapat mengendalikan ekosistem hayati. Utamanya mengatasi hama tikus yang kerap mengganggu tanaman padi milik petani. Di areal persawahan yang ada di Kecamatan Candipuro terlihat rumah burung hantu (rubuha) yang dibuat khusus untuk tempat tinggal burung hantu, sebagai predator utama bagi hama tikus. Anggota Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Provinsi Lampung, Hardi Oktarimo menjelaskan bahwa penerapan Rubuha baru berjalan tahun ini. “Baru berjalan tahun ini, karena ini merupakan cara alami untuk mengurangi hama tikus,” kata dia kepada Radar Lamsel, Kamis (12/5). Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk mengendalikan hama tikus yang kerap mengganggu tanaman padi milik petani. Karena selama ini para petani kesulitan memberantas hama tikus walaupun sudah diberi pembasmi hama sekalipun. “Hama tikus memang sulit dibasmi, bahkan dengan pembasmi hama sekalipun,” ujarnya. Di Kecamatan Candipuro, sambungnya, baru Desa Sidoasri yang menerapkan sistem pengendalian hama tikus secara alamiah ini. “Sementara ini memang kami fokuskan di Sidoasri, jika sudah terlihat kemajuannya, akan kami kembangkan diseluruh desa yang ada di Kecamatan Candipuro,” katanya lagi. Pantauan Radar Lamsel di areal persawahan yang berada di Desa Sidoasri Kecamatan Candipuro, terlihat belasan Rumah burung hantu yang sengaja didirikan oleh para petani ditengah sawah mereka. Sementara itu, Kepala UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kecamatan Candipuro, Legiyem mendukung sepenuhnya sistem yang dikembangkan oleh pihak POPT Provinsi Lampung itu. Ia mengatakan, memang selama ini belum pernah dibuatkan rumah khusus untuk predator utama pembunuh hama tikus tersebut. “Para petani sebetulnya tahu, bahwa burung hantu merupakan pembasmi tikus. Akan tetapi belum terlintas pemikiran untuk membangun Rubuha ditengah sawah,” kata dia. Lebih lanjut Legiyem mengharapkan agar para petani tidak menganggap sepele akan hal-hal semacam ini. Karena pengendalian alami macam ini akan sangat berpengaruh terhadap tanaman mereka. “Pengendalian secara alami, tentu sangat berpengaruh dan berbeda. Bila dibandingkan pengendalian hama menggunakan bahan kimia,” ungkapnya. (ver)

Sumber: