Jalan Rusak dan Berdebu Buat Warga tak Nyaman
CANDIPURO - Warga Dusun I, Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, mengeluhkan jalan penghubung Kecamatan Sidomulyo dan Candipuro selama 7 tahun belakangan kondisinya rusak parah, hingga hari ini belum tersentuh perbaikan. Disamping itu, saat musim kemarau seperti saat ini, debu yang bertebaran, akibat aktivitas kendaraa. Selain mengotori rumah-rumah warga, juga dikhawatirkan menggangu kesehatan warga sekitar. Penimbunan badan jalan yang rusak dan berlubang secara swadaya oleh masyarakat setempat itu, dinilai tidak lagi membantu dan sangat beresiko. Pasalnya, selain menyumbang debu, batu sabes yang ditimbun tanpa pengaspalan itu rentan terpental ke arah rumah warga sekitar, ketika terlindas ban kendaraan. Ari (50) warga Dusun I Desa desa setempat menuturkan, dirinya dan keluarga setiap hari terpaksa membersihkan debu di pelataran rumah, akibat aktivitas kendaraan dijalan poros itu. \" Musim kemarau seperti saat ini, aktivitas kendaraan dijalan poros yang sudah 7 tahun rusak ini, menimbulkan debu,\" kata Ari kepada Radar Lamsel di halaman rumahnya, Senin (24/8). Sebelum musim kemarau, umumnya warga sekitar bergotong-royong menimbun jalan poros yang rusak parah itu, menggunakan batu sabes, untuk mengantisipasi kecelakaan dan mengurangi debu dijalan yang rusak, akibat dari aktivitas kendaraan. Namun lanjutnya, musim kemarau saat ini, metode itu, penimbunan jalan rusak dengan batu sabes hasil swadaya warga sekitar itu, tidak lagi membantu. \" Demi alasan keamanan, warga sekitar memilih mengehentikan penimbunan jalan rusak, menggunakan batu sabes bercampur tanah ini, karena menambah debu dan membahayakan warga sekitar,\" terangnya. Sementara, Siti (45) pemilik warung sembako, warga sekitar pun mengutarakan hal yang sama. Ia mengatakan, pernah suatu ketika, dirinya terperanjat mendengar suara pecahan kaca. Ketika ia keluar untuk mengamati, ternyata pecahan kaca tersebut, berasal dari etalase warung sembakonya yang pecah, diduga akibat terkena lontaran batu, yang terlindas ban kendaraan. \" Pikir saya suara pecahan kaca itu dari pengendara motor yang terjatuh dijalan poros ini. Teryata pecahan kaca ini berasal dari etalase warung saya yang pecah, sepetinya batu sabes ini terlontar kearah warung saya, karena terlindas ban kendaraan,\" kata Siti. Ia berharap kepada pemangku kepentingan, untuk memperhatikan keluhan warga sekitar itu. Sebab, kondisi jalan poros penghubung antar kecamatan di desa mereka yang rusak parah dan berdebu itu, selain membahayakan pengguna jalan juga dikhawatirkan menggangu kesehatan warga sekitar. \" Ya, kami warga sekitar inginnya jalan yang rusak selama 7 tahun belakangan ini, segera diperbaiki,\" harap Siti.(CW2)
Sumber: