Klaster Tambak Udang Berkelanjutan Dimulai
KKP Salurkan Bantuan Kepada Pokdakan Ketapang
KETAPANG – Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan menggelar temu lapang klaster tambak udang berkelanjutan di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Senin (28/12) kemarin. Dalam kegiatan tersrebut, tampak dihadiri Direktur Pakan dan Obat Ikan (POI) Dirjend Perikanan Budidaya KKP-RI, Ir. Mimit Abdul Hamid, M.Sc, Staf Ahli Bupati Lamsel Bidang Ekobang Burhanuddin, Kepala Dinas Perikanan Lamsel Dr. Meizar Malanesia, Kepala BAPPEDA Lamsel, Wahidin Amin, Kepala Banlitbang Lamsel Syahlani, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamsel Ir. Rini Ariasih, serta anggota DPRD Lamsel Agus Sartono, Bambang Irawan dan Ahmad Muslim . Pembagian benur dan bibit mangrove menjadi tanda dimulainya operasional klaster tambak udang pada lahan kawasan perhutanan di Kabupaten Lamsek tersebut. Selain itu, diberikan juga bantuan percontohan berkelanjutan sebagai bentuk dukungan KKP-RI dalam upaya pengembangan budidaya udang berupa kincir angin, pompa air dan excavator. Dalam sambutannya, Direktur Pakan dan Obat Ikan KKP-RI, Mimit Abdul Hamid menjelaskan, Lamsel boleh berbangga hati karena menjadi salah satu daerah sasaran program tersebut. Salah satu indikator mengapa kabupaten ini terpilih, lantaran Lamsel merupakan kabupaten di Provinsi Lampung yang berhasil menyumbang 51.000 ton atau sepertujuh dari produksi udang nasional. “Program klaster udang berkelanjutan di Lampung Selatan, diharapkan dapat mendukung lumbung udang nasional. Program ini menjadi kesempatan yang cukup baik untuk mendorong peningkatan udang nasional termasuk meningkatkan perekonomian bagi masyarakat, ” terang Mimit. Sebagai percontohan klaster tambak udang berkelanjutan yang berada di Desa Pematang Pasir ini, imbuhnya, terdapat sebanyak 14 petak kolam tambak dengan total luas kawasan mencapai 5 hektar. “Bantuan bibit udang yang diberikan sebanyak 2 juta benur. Harapannya, dapat menghasilkan produksi sebanyak 20 ton dalam siklus ini,” tukasnya. Ditempat yang sama, Staf Ahli Bupati bidang Ekobang Burhanuddin menyampaikan, Lamsel telah menetapkan budidaya ikan dan udang sebagai salah satu program unggulan di sektor kelautan dan perikanan. Maka, pihaknya berkomitmen bakal semaksimal mungkin dalam mewujudkan hal tersebut. “Tapi dalam pengelolaannya para petani tradisional terkendala sarana dan prasarana seperti PLN danjalan produksi. Karena itu, kami telah mengembangkan kawasan tambak udang di Kecamatan Ketapang dan Sragi,” kata Burhanuddin. Dia berharap, berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat mampu mengembangkan kawasan tambak udang di wilayah kabupaten ini. Sehingga, kedepannya dapat meningkatkan hasil produksi dan menjadi lumbung udang nasional. “Bagi masyarakat penerima bantuan kami harap dapat memanfaatkan dan memaksimalkan bantuan yang telah diberikan ini. Semoga, kedepannya bisa berkembang dan meningkatkan perekonomian para petambak udang khususnya,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Dr. Meizar Malanesia menjelaskan, berbagai bantuan tersebut langsung diserahkan kepada kelompok sasaran. Mulai dari bantuan pompa dan kincir kepada Pokdakan Sinarabadi, Mina Mitra Windu, Sinar Mekar Jaya Windu, Sri Jaya Windu, Bina Usaha Berundung, Mina Karya Alif, Mina Bahari Sidomukti, Mina Berkah Lestari, Sinar Vaname Jaya dan Karya Mandiri. “Sedangkan yang mendapatkan bantuan excapator yakni koperasi produsen Alam Raya Bandar Agung. Serta untuk program PITAP yakni Poklina Windu Agung dan Poklina Wawai Karya,” terang Meizar. Pihaknya sangat berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada KKP yang telah memilih Lamsel dalam program tersebut. Dia berharap, kedepannya bisa terus berkelanjutan demi meningkatkan produksi udang berskala nasional. “Hal ini bisa terwujud atas kerja keras kita bersama. Karena, tidak mudah bisa memperoleh program dari pusat yang skalanya cukup besar. Karena dalam program ini hanya menyasar bagi tujuh lokasi se Indonesia. Yang mana penyerahan bibit udang dan bantuannya juga dilakukan serentak mulai dari Aceh Timur, Lampung Selatan, Cianjur, Buol, Sukamara, Situbondo dan Jepara,” pungkasnya. Untuk diketahui, dalam kegiatan itu juga digelar ialog secara virtual dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono yang pada saat bersamaan tengah berada di Aceh Timur dalam kegiatan serupa. (adv)Sumber: