Petani Harus Daftar AUTP
KALIANDA - Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Selatan terus melakukan upaya agar petani di kabupaten ini bisa ikut AUTP (ansuransi usaha tanaman padi). Kepala Dinas TPPH Lampung Selatan, Bibit Purwanto mengatakan, langkah sosialisasi terus dilakukan oleh dinas terkait program AUTP ini. Termasuk melibatkan kelompok tani. “Kita terus mendorong petani untuk ikut AUTP ini. Karena ini program ini sangat membantu petani, terutama ketika ada kendala yang mengakibatkan kerusakan tanaman padi mereka,” ujarnya. Apalagi, lanjut Bibit, untuk pembayaran premi ansuransi AUTP ini pemerintah memberikan subsidi. Dimana petani hanya membayar Rp. 36 ribu dari besaran premi Rp180 ribu. “Program AUTP ini disubsidi pemerintah Rp144 ribu. Petani hanya membayar Rp 36 ribu,” ujarnya. Sementara itu, Kabid sarana dan prasarana, Puji Astuti menambahkan, untuk pemayaran premi AUTP ini setiap musim tanam. Biasanya dalam setahun 2 kali tanam. Untuk tahun 2021 ini, lanjutnya, Lampung Selatan mendapatkan alokasi untuk AUTP ini sebanyak 4.000 hektar. Puji menambahkan, sejauh ini untuk klaim ansuransi ketika terjadi kendala gagal panen karena alam. Seperti adanya serangan hama atau bencana banjir. Tidak ada kendala. “Untuk yang telah ikut AUTP, jika memang ada kendala yang mengakibatkan gagal panen. Klaim pertanggungannya keluar Rp 6 juta perhektar. Ini bisa menjadi modal untuk tanam kembali,” terang Puji. Banyak dari petani ini yang menyatakan berminat ikut AUTP. Tetapi, kata Puji, petani tidak melanjutkan dengan mendaftar. “Kita dorong untuk petani ikut dan mendaftar. Kita akan bantu untuk petani yang mau ikut ansuransi AUTP,” ujar Puji Astuti. Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Lampung Selatan, M. Amin Syamsudin menilai masih belum banyaknya petani yang ikut ansuransi usaha tani padi (AUTP) dikarenanya belum begitu memahami tentang ansuransi tersebut. Menurutnya, perlu sosialiasi yang lebih massif kepada para petani tentang program tersebut. Karena masih cukup banyak pertanyaan dari petani tentang program tersebut. “Petani masih belum banyak paham. Seperti apa proses klaim ketika nantinya ada kerusakan tanaman padi hingga puso (gagal panen),” ujarnya. Lebih jauh dirinya mengatakan, keberadaan ansuransi AUTP ini sebenarnya sangatlah dibutuhkan oleh petani. Apalagi saat ini, kondisi cuaca kerap sulit untuk dapat diprediksi. Seperti banjir yang merendam lahan tanaman padi. Hingga berpotensi mengalai puso (gagal panen). Belum lagi ancaman serangan hama. “Sebenarnya bagi petani ansuransi ini dibutuhkan untuk mencover jika terjadi kendala. Seperti adanya banjir yang membuat tanaman padi puso. Petani bisa klaim. Mereka bisa punya modal untuk tanam kembali,” kata Amin Syamsudin.(man)
Sumber: