Pernah Berjaya Dengan Kebun Kelapa, Komoditas Jagung Kini Unggulan Sukabhakti

Pernah Berjaya Dengan Kebun Kelapa, Komoditas Jagung Kini Unggulan Sukabhakti

PALAS – Wilayah desa yang perbukitan menjadikan Desa Sukabhakti, Kecamatan Palas kaya akan potensi alam. Selain sektor pertanian yang kuat, desa dengan luas sekitar 1.500 hektar ini juga memiliki potensi perkebunan yang baik. Dari luas wilayah itu hampir 80 persen lahan yang ada di Sukabhakti merupakan lahan-lahan produktif pertanian. Rinciannya sawah sebanyak 229 hektar dan jagung sebanyak 869 hektar. Lalu perkebunan sebanyak 342 hektar. Wajar jika rata-rata penduduk Sukabhakti berprofesi sebagai petani. Kepala Desa Sukabhakti Yato Suyanto mengakui potensi pertanian dan perkebunan itu. Menurut dia, pemerintah desa saat ini terus mengembangkan potensi pertanian. Padahal sebelumnya hampir seluruh wilayah Sukabhakti merupakan lahan perkebunan kelapa dalam yang jaya pada eranya. “Sekarang ini kelapa-kelapanya banyak ditebang berubah menjadi lahan-lahan pertanian padi dan jagung,” ungkap Yato kepada Radar Lamsel dalam wawancara di Desa Sukabhakti, Selasa (7/6). Menurut Yato lahan perkebunan kelapa tetap dipertahankan. Meski tidak seluas dulu sejumlah wilayah desa masih terdapat perkebunan kelapa. Yato mengungkapkan beralihnya masyarakat berkebun kelapa ke pertanian sawah dan jagung lantaran harga yang anjlok. “Yang utama karena harga yang tidak sesuai lagi. Belum lagi usia produksi kelapa yang tidak maksimal. Alhamdulillah, belum lama ini ada peremajaan kelapa,” ungkap Yato. Selain padi dan jagung, Desa Sukabhakti juga mengembangkan potensi perkebunan pisang. Varian pisang tanduk paling banyak dikembangkan didesa ini. Termasuk beberapa diantaranya merupakan varian kepok, muli dan jantan. “Hampir sama lah kalau pisang dengan desa lainnya yang ada di Lamsel. Jenis yang banyak memang tanduk,” ungkap dia. Menurut Yato potensi pertanian dan perkebunan ini terus menjadi perhatian desa. Karenanya, desa terus merencanakan pembangunan desa yang bersinergi dengan kepentingan para petani. Utamanya dalam menyiapkan akses transportasi angkutan pertanian agar masyarakat mudah dan cepat mengangkut hasil pertanian. (yan)

Sumber: