Harga Sawit Terus Meroket
SRAGI – Harga jual komoditas kelapa sawit tingkat petani di wilayah Sragi terus mengalami kenaikan. Semula harga jual tandan buah segar (TBS) hanya diangka Rp 1.400 per kilogram kini menjadi melonjak diangka Rp 1.600 per kilogram. Haryo (38) salah satu petani sawit Desa Margajasa mengatakan, harga jual sawit ditingkat petani berangsur membaik sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Dimana harga sebelumnya hanya Rp 600 per kilogram meningkat dua kali lipat. “Harga mulai naik sejak masa pandemi. Biasanya harga sawit hanya Rp 600 – Rp 800 per kilogram. Tapi sejak pertengahan lalu harga bertahan diatas Rp 1.000 per kilogramnya,” ujar Maryo memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (17/3) kemarin. Bahkan, ungkap Maryo, harga sawit di awal tahun 2021 masih diangka Rp 1.400 per kilogram dalam satu bulan terakhir kembali mengalami kenaikan, menjadi Rp 1.600 per kilogramnya. “Harga perlahan terus mengalami kenaikan, bahka selama satu bulan ini harga jual sawit ditingkat petani Rp 1.600 per kilogramnya. Sebelumnya petani masih jual dikisaran Rp 1.300 – Rp 1.400 per kilogramnya,” terangnya. Kenaikan harga sawit tersebut juga diamini oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura Kecamatan Sragi, Eka Saputra. Eka menjelaskan, harga jual komoditas sawit mulai mengalami kenaikan harga sejak pandemi Covid-19. Penyebabnya produksi sawit yang menurun lantaran ada pengalihan lahan menjadi perkebunan jagung. “Harga sawit terus mengalami kenaikan karena produksinya menurun. Dimana saat ini lahan sawit banyak dialihfungsikan menjadi kebun jagung oleh petani,”ucapnya. Untuk di wilayah Sragi, dari sekitar 600 hektar lahan sawit kini hanya tersisa 316 hektar. “Yang tersisa hanya 50 persen. ada yang masih dalam proses peremajaan. Sementara sisanya dibongkar dialihfungksikan menjadi tanaman musiman,” pungkasnya. (vid)
Sumber: