Harga Padi Merosot, Petani Berharap Stabilitas Harga

Harga Padi Merosot, Petani Berharap Stabilitas Harga

WAY SULAN - Harga Gabah Kering Panen (GKP) pada musim tanam rendeng tahun ini, di tingkat petani Kecamatan Waysulan, mengalami kemerosotan. Dari tahun sebelumnya, harga GKP bertengger di kisaran Rp 4.000-4.200 perkilogramnya kini hanya Rp 3.600 perkilogramnya. Menurut salah seorang pemilik pabrik penggilingan padi di Desa Purwodadi, kecamatan setempat Rudi (50) mengatakan, merosotnya harga GKP di tingkat petani diwilayah Waysulan, dipengaruhi akibat waktu panen yang bersamaan di beberapa daerah di sekitar Lampung. \" Saat ini, di daerah seputaran Lampung dan Daerah Sumatera Selatan sedang panen raya. Sehingga, mempengaruhi harga GKP di tingkat petani,\" ungkap Rudi saat memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, waktu melakukan penyerapan gabah petani di Desa Purwodadi, kecamatan Waysulan, Rabu (24/3). Disamping itu, menurut Rudi lagi, menurunnya harga GKP juga, akibat Perum Bulog belakangan, mengurangi aktivitas penyerapan beras hasil produksi dari pabrik penggilingan milik pengusaha lokal. Sehingga, memaksa para pengusaha lokal lebih memilih untuk menahan diri melakukan aktivitas penyerapan gabah para petani. Alhasil, penyerapan gabah ditingkat petani tidak terserap maksimal. \" Belakangan Bulog tidak lagi menyerap Beras dari pabrik-pabrik penggilingan padi milik lokalan. Sehingga, kami pengusaha terpaksa membatasi penyerapan gabah petani. Berakibat hasil produksi padi petani tidak maksimal dan berpengaruh terhadap haraga jual, karena stock berlimpah,\" katanya. Sementara, Mbah Wit (60) petani Desa Purwodadi menuturkan, dirinya sangat mengeluhkan, merosotnya harga GKP ditingkat petani tersebut. Dirinya tidak mengetahui apa penyebabnya harga GKP ditingkat petani mengalami penurunan. \" Ya, kalo harga gabah basah Rp 3.600, perkilonya jelas belum sesuai menutupi biaya oprasional. Belum lagi jika dihitung waktu pengerjaan mulai dari olah lahan sampai panen, harga ini belum bisa dikatakan dapat menutup rasa capek,\" kata Mbah Wit. Ia berharap, pemerintah dapat mememperhatikan keluhan petani tersebut. Yang menganggap harga GKP di tingkat petani yang belum ideal itu. \" Harapan kami, harga GKP setiap tahunya minimal bisa stabil. Saya berharap, pemerintah mendengar keluhan petani ini,\" harapnya.(sho) 

Sumber: