Harga Gabah Merosot, Petani Tagih BUMD Pertanian

Harga Gabah Merosot, Petani Tagih BUMD Pertanian

PALAS – Rencana Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang pertanian mulai ditagih petani. Recana pemerintah mendirikan BUMD hasil pertanian ini mulai digemborkan sejak Agutus tahun lalu. Tujuannya untuk mendukung kesejahteraan petani dengan menjaga stabilitas harga di saat musim panen raya. Namun yang masuk dalam rencana peraturan daerah  yang dibahas pada Februari lalu bukan penyertaan modal BUMD di bidang pertanian, melainkan BUMD yang membidangi pengelolaan alat tulis kantor (ATK) yang dinilai tak memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Lampung Selatan. Sekretaris Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bersama, Desa Bumi Daya,Ulih Huda, juga sangat menyangkan rencana pemerintah untuk mendirikan BUMD bidang pertanian luput dari pembahasan pemerintah. Justru yang masuk dalam  pembahasan raperda yaitu, pendirian BUMD dibidang ATK. “Sayang sekali kalau pendirian BUMD bidang pertanian ini enggak dibahas lagi. Karena pendrian BUMD untuk hasil pertanian ini sudah digemborkan pemerintah sejak pertengahan tahun lalu,” ujar Ulil memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Minggu (28/3). Menurutnya sebelum mendirikan BUMD yang mengelola ATK ini pemerintah harus memikirkan azas kebermanfaatannya untuk masyarakat Lampung Selatan. Dalam kondisi saat ini, ditengah harga gabah di tingkat petani merosot tajam. Peran BUMD sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan harga jual. “Ya harapan kami ditengah kondisi harga yang merosot ini pemerintah daerah bisa mengambil peran. Harga juga saat ini sangat rendah,sedangkan harga pupuk dan obat-obatan semakin naik,” sambungnya. Hal senada juga diutarakan Ketua Gapoktan Karya Makmur, Desa Kuala Sekampung, Kecamatan Sragi, Suwanto. Menurutnya, dengan adanya BUMD dibidang pertanian ini, menjadi salah satu langkah pemerintah agar petani terhindar dari jeratan tengkulak. Peran BUMD dibidang pertanian in juga memberikan solusi harga yang baik, disaat harga yang kerap jatuh disaat musim panen raya tiba. “Harapan kami BUMD ini bisa berdiri.  Sehingga tidak ada lagi petani yang menjual gabah kepada tengkulak dengan harga dibawah harga pokok pemerintah (HPP),” ucapnya. (vid)            

Sumber: