Kebun Hidroponik IKM Itera Belum Hasilkan Sayuran
SRAGI – Upaya mewujudkan harapan masyarakat pesisir timur Lampung Selatan, Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi untuk memiliki kebun sayur hidroponik nampaknya tak semudah membalikan telapak tangan. Sejak diresmikan pada akhir November tahun lalu, Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2) yang dijalankan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) Itera itu belum membuahkan hasil. Kepala Dusun Kualajaya, Saripudin mengatakan, hingga saat ini masyarakat dusun kuala jaya belum menikmati sayur dari kebun hidroponik dengan kapasitas 1.000 lubang tanam. Padahal penanaman pertama sudah dilakukan sejak akhir November lalu. “Masyarakat belum bisa melihat hasil kebun percontohan hidroponk itu.Sebab tak ada sayuran yang bisa bertahan hidup, semuanya mati,” ujar Saripudin memberikan keterangan, saat dihubungi Radar Lamsel, Rabu (29/3). Salah satu yang menyebabkan gagalnya kebun sayur dengan media tanam air itu yaitu cuaca ekstrim yang terjadi selama beberap bulan terakhir di Dusun Kuala Jaya. Tingginya intensitas hujan serta angin kencang tak hanya menyebabkan tanaman mati, namun konstruksi greenhouse juga mengalami kerusakan. “Mungkin karena curah hujan yang terlalu tinggi, menyebabkan tanaman padi. Selain itu atap kebun hidroponik juga rusak karena tertiup angin,” sambungnya. Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Hijau Lestari, Rizal selaku koodinator pengurus kebun sayur hidroponik tersebut. Menurutnya meningkatnya kegagalan itu terjadi juga dipengaruhi meningkatnya salinitas air di Dusun Kuala Jaya akibat banjir rob. “Mungkin terkena air asin, tanaman jadi mati.Selain itu para pengurus juga sibuk menangkap ikan,”tuturnya. Meski begitu, pihaknya akan kembali melakukan upaya penanaman ulang, hingga kebun hidroponik tersebut menghasilkan sayur untuk masyarakat. “Kita akan melakukan penanaman ulang, hingga kebun hidroponik ini berhasil menghasilkan sayuran untuk masyarakat,” pungkasnya. Sementara itu Koodinator Program PHP2, Dwiki Subagdja tak bisa memberikan keterangan tentang perkembangan kebun hidroponik tersebut. Ia mengaku, pihaknya tak bisa meminta perkembangan kebun hidroponik lantaran kelompok pengurus kebun tak bisa dihubungi lantaran. “Belum mengetahui perkembangannya seperti apa. Karena kelompok di sana (Kualajaya) belum ada yang bisa dihubungi karena masih sibuk melaut,” pungkasnya. (vid)
Sumber: