Jalan Rp 2,7 M Retak Lagi

Jalan Rp 2,7 M Retak Lagi

TANJUNG BINTANG - Proyek peningkatan ruas jalan Sukanegara - Merbau Mataram yang ada di Desa Galih Lunik, Kecamatan Tanjung Bintang terkesan amburadul.   Pasalnya, jalan yang masih seumur jagung itu sudah mengalami kerusakan yang cukup parah hingga kedalaman 5-6 cm di beberapa titiknya. Meskipun sudah diperbaiki dengan ditambal menggunakan batu screening beberapa hari lalu, namun jalan tersebut sudah kembali menimbulkan keretakan.   Warga sekitar, Kurniawan(24) mengaku kecewa dengan hasil pembangunan dari rekanan PT. Mulya Perkasa Mandiri yang menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lampung Selatan senilai 2,7 milyar tersebut.   \"Dari saya kecil jalan ini baru pertama kalinya dibangun mas. Sudah ditunggu-tunggu puluhan tahun, tetapi setelah dibangun hasilnya ya begini bisa dibilang mengecewakan,\" Ujarnya kepada Radar Lamsel, Senin (5/4).   Lebih lanjut dirinya mengatakan, kerusakan jalan tersebut kemungkinan disebabkan oleh tekstur tanah yang gembur. Menurutnya, perbaikan jalan yang menggunakan batu screening dibeberapa titik akan sia-sia.   \"Baru rampung dibangun sekitar Bulan Desember kemarin itu mas. Kalau cuma ditambal pakai kerikil halus ya jelas kayanya percuma. Seharusnya dipadatkan dulu atau dicor karena emang tanahnya lunak,\" Imbuhnya.   Disamping itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanjung Bintang, Toni mengaku bahwa pihaknya tidak dilibatkan dalam pembangunan jalan yang menghubungkan dua Kecamatan itu.   \"Diawasi langsung oleh Dinas PUPR Lampung Selatan. Saya sendiri tidak masalah di nomor duakan, ya bagaimanapun kami inikan istilahnya anak dari Dinas PUPR Lampung Selatan,\" Pungkasnya.   Toni menjelaskan jika ruas jalan Sukanegara - Merbau tersebut masih dalam perawatan. Bahkan menurutnya, Dinas PUPR Lampung Selatan tidak membuat laporan kepada pihak Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) selaku koordinator wilayah.   \"Masalahnya ya kami juga yang ditegur oleh pihak Uspika. Ya paling tidak laporan terlebih dahulu kepada pihak Uspika selaku koordinator wilayah. Kalau kami tidak masalah jika tidak dilibatkan dalam pengawasan,\" Tutupnya.   Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Lampung Selatan Mohamad Akyas geram dengan kabar tersebut. Ia mengisyaratkan bentuk kekecewaan warga atas jalan baru yang sudah rusak itu sebagai gambaran koordinasi yang buruk.   “ Miliaran rupiah tapi lagi-lagi buat warga kecewa. Ini bentuk koordinasi OPD yang buruk, lihat saja bagaimana UPT di tingkat kecamatan sampai tak dilibatkan, lucu sekaligus aneh,” ujarnya.   Dalam waktu dekat lanjut Akyas begitu sapaan Ketua Umum Pemuda Pancasila Lampung Selatan ini, pihaknya akan membahas kondisi seputar pembangunan di tingkat komisi. “ Segera kami bahas, jangan dibiarkan berlarut-larut yang seperti ini mengecewakat rakyat,” tegasnya. (rif)  

Sumber: