Harga Naik, Pembudidaya Beralih Pakan

Harga Naik, Pembudidaya Beralih Pakan

PALAS – Kenaikan harga pakan ikan yang terjadi sejak awal tahun ini menjadi peralihan bagi para pembudidaya ikan untuk menciptakan pakan mandiri. Saat ini, pakan mandiri juga sudah mulai diterapkan oleh sejumlah pembudidaya ikan di Kecamatan Palas, untuk mensiasati melonjaknya harga pakan pabrikan agar bisa meraup keuntungan. Salah satu pembudidaya yang mulai menggunakan pakan alternatif di tengah lonjakan harga pakan tersebut yaitu Sasongko. Penggunaan pakan mandiri ini menjadi salah satu langkah pembudidaya ikan untuk menyiasati kenaikan harga pakan pabrikan. “Di awal tahun ini beberapa pembudidaya sudah mulai menerapkan pakan mandiri atau pakan buatan sendiri. Ini dilakukan untuk menyiasati harga pabrikan yang terus meroket,” ujar Sasongko memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (21/4) kemarin. Sasongko menjelaskan, pemanfaatan pakan mandiri ini juga menjadi salah satu langkah pembudidaya agar tetap mendapat keuntungan. Jika hanya mengandalkan pakan pabrikan, kata Sasongko, usaha budidaya ikan ini akan merugi. Ketua Kelompok Mina Jaya Sejahtera ini mengaku, selama beberapa bulan terakhir ia membuat pakan mandiri dari olahan dedak padi dan ikan runcah. Menurutnya penggunaan pakan mandiri ini bisa lebih menghemat biaya pakan hingga 50 persen. “Untuk pembudidaya patin dan lele, kalau hanya mengandalkan pakan pabrikan itu enggak dapat untung lagi. Tapi kalau pakai pakan madiri ini, biaya pakan bisa lebih murah, sekarang kalau kita beli pakan pabrikan sebesar Rp11 ribu per kilogram. Sedangkan pakan alternatif ini kita hanya mengeluarkan biaya Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kilogramnya,” ungkapnya. Tak hanya Sasongko, Sukiman (45) salah satu pembudidaya ikan asal Desa Sukaraja ini juga mulai menggunakan pakan alternatif atau pakan sendiri. Selain lebih murah, bahan baku pakan saat ini juga mudah didapat di wilayah Kecamatan Palas. “Kalau pakai pabrikan, kitanya buntung, Mas. Makanya pakan mandiri ini sekarang jadi pilihan pembudidaya. Selain lebih murah, saat musim panen sekarang ini dedak mudah didapat,” pungkasnya. (vid)    

Sumber: