Comberan Pasar Meluap, Satker Saling Lempar
KALIANDA – Masalah luapan air comberan yang jadi pemandangan tetap saat diguyur hujan di Pasar Inpres Kalianda, sepertinya tidak akan pernah usai. Pasalnya, tak ada satuan kerja (satker) yang bersedia menjadi penanggungjawab atas masalah yang diduga datang dari tumpukan sampah tersebut. Jika sebelumnya Kepala UPT Pasar Inpres Kalianda, Ella Agustin menyatakan, jika permasalahan tersebut bukan menjadi urusan Dinas Perdagangan dan Pasar melainkan menjadi tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “Coba ditanya dengan dinas yang terkait untuk masalah sampah atau infrastruktur selokan. Kalau kami disini kewenangannya di bidang perdagangan dan pasar saja,” kata Ella belum lama ini. Sementara itu, Kepala DLH Lamsel, Feri Bastian menegaskan, urusan sampah memang saat ini telah menjadi tugas baru di OPD yang dia pimpin. Namun, dalam konteksnya DLH hanya melakukan pengangkutan sampah pasar sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Kalau petugas kami hanya mengangkut sampahnya. Jadi, setelah petugas mengumpulkan sampah lalu diangkut ke TPA seperti yang dilakukan sehari-hari,” ungkap Feri, kemarin. Namun demikian, imbuhnya, dirinya siap terlibat untuk melakukan pembersihan sampah yang tersumbat di selokan atau drainase. Tetapi, yang masih bisa dijangkau dengan kemampuan petugas. “Misalnya, kalau yang pampat itu di dalam drainase yang tertutup trotoar kami tidak sanggup. Itu harus melibatkan leading sektor lainnya. Karena, kalau kita cermati luapan air comberan itu karena drainase besar di Jalan Kesuma Bangsa yang mengalami pendangkalan. Perlu adanya normalisasi. Karena harus dibongkar dan dikeruk supaya pembuangan airnya lancar,” pungkasnya. Sebelumnya pernah diberitakan, tumpukan sampah diduga menjadi penyebab luapan air dari drainase di bilangan Jalan Kesuma Bangsa Kalianda, menjadi keluhan warga. Pasalnya, titik lokasi saluran air itu berada di kawasan Pasar Inpres sehingga menambah kesan kumuh di pasar kebanggaan warga Kalianda ini. Sekretaris DPD KNPI Lamsel, Mahruddin Alihasan sangat menyayangkan kondisi tersebut. Sebab, luapan air kotor dari saluran air itu meluap ke jalan masuk Pasar Inpres. “Jelas permasalahannya karena sampah yang menyumbat. Dibiarkan menumpuk lama kelamaan saluran airnya pampat. Jadi air comberan ini keluar meluap ke jalan dan becek,” ungkap Mahruddin, Senin (3/5) lalu. (idh)
Sumber: