Berebut Lahan Garapan, Dua Combine Dibakar

Berebut Lahan Garapan, Dua Combine Dibakar

PALAS – Terbakarnya dua unit Combine Harvester atau mesin pemanen padi yang terjadi di Kecamatan Palas pada Minggu (16/5) lalu menyiratkan adanya persaingan tak sehat perebutan  lahan garapan. Combine yang tengah terparkir di Dusun Ujung Jami, Desa Mekar Mulya dengan sengaja dibakar oleh orang yang tak dikenal, sekitar pukul dua dini hari. Berselang satu jam, pembakaran tersebut merembet ke Dusun Tanjung Tirto, Desa Bali Agung. Sutijar (40) yang menjadi koordinator lapangan Desa Mekar Mulya atau peluncur Combine tersebut mengatakan, musibah yang menelan kerugian ratusan juta itu terjadi sekitar pukul dua dini hari. Saat itu yang ia bertugas menjaga Combine tersebut tengah pulang  ke rumah untuk makan. “Mesin memang selalu saya tunggu. Malam itu saya pulang mau makan, firasat mau dibakar itu enggak ada sama sekali. Mesin kita parkir di samping rumah warga.  Namun setelah saya kembali warga sudah ramai, melihat api yang sangat besar. Tapi sudah terlambat, unit sudah terbakar total,” ujar Sutijar ditemui Radar Lamsel di Polsek Kecamatan Palas, Senin (17/5). Kurang dari satu jam, Sutijar mendapat kabar Combine milik rekannya yang berada di Dusun Tanjung Tirto, Desa Bali Agung juga dibakar dengan sengaja. Beruntung Combine tersebut masih sempat dipadamkan oleh warga. “Kurang dari satu jam, ada kabar mesin milik teman di Tanjung Tirto juga itu dibakar. Beruntung masih ada beberapa warga  cepat memadamkan, yang terbakar hanya componen roda saja,” ungkapnya. Meski belum mengetahui motif pelaku, namun Sutijar tak menampik ada dugaan persaiangan perebutan lahan garapan. Apalagi ia bersama rekannya itu kerap menggarap lahan bersama. “Kami memang sering join, garap lahan bareng. Karena lahan sawah Bali Agung dan Mekar Mulya memang gandengan. Yang pasti pelaku menyiramkan bensin dan membakar mesin Combine yang saya pegang ini, tidak senang dengan saya. Padahal selama empat tahun menjadi peluncur saya tidak pernah mendapat masalah soal lahan garapan,” ungkapnya. Ketua Gabungan Kelompok Tani Mekar Mukti, Desa Mekar Mulya Sudarto juga tak menampik adanya persaingan lahan garapan. Sebab dalam waktu dekat dua unit mesin pemanen padi tersebut akan menggarap lahan padi di Desa Mekar Mulya. “Kalau punya Tijar habis menggarap lahan saya Sabtu sore. Tijar juga dikenal baik oleh petani, tidak pernah maksa.  Selalu petani yang menawarkan kerjaan lebih dulu. Ya mungkin ada kecemburuan,”terangnya. Ranto (42) salah satu pemilik mesin Combine mengaku, atas peristiwa tersebut mengalami kerugian mencapai Rp 450 juta. Ia berharap pihak kepolisian Kecamatan Palas harus mengungkap pelaku pembakaran mesin tersebut. “Punya yang di Mekar Mulya terbakar total, kerugian Rp 450 juta. Apapun motifnya kepolisian harus mengungkap pelakunya,”sambungnya. Sementara itu, Kapolsek Palas Iptu M Sari Akip menjelaskan, hingga Senin siang pihaknya baru menerima laporan dari Mekar Mulya. Ia juga belum bisa menjelaskan motif dibalik pembakaran mesin pemanen padi tersebut. “Baru dari Mekar Mulya saja yang laporan, Bali Agung  belum. Kalau motif belum bisa kita simpulkan karena saat ini kita baru melakukan penyelidikan,” pungkasnya. (vid)

Sumber: