Uang Piket Macet, Kepala Puskesmas Kalianda Diam
KALIANDA - Perjuangan para petugas yang berjaga di posko-posko penyekatan patut mendapat apresiasi. Tanpa mereka, otomatis sistem penjagaan, pemeriksaan, dan pelayanan bakal tersendat. Namun ada sedikit cerita pilu yang mewarnai perjalanan para petugas, utamanya petugas yang berasal dari Puskesmas Kalianda. Beberapa di antara mereka mengeluh karena belum menerima insentif. Besaran insentif yang diterima sebesar Rp200 ribu. Nilai yang lumayan disaat pendemi. Saat awal bertugas di posko, petugas Puskesmas Kalianda selalu rutin menerima insentif yang diberikan. Tapi sejak pergantian posisi kepala Puskesmas Kalianda, insentif mereka belum diberikan. Insentif yang belum diberikan terhitung sejak tanggal 25 Mei 2021. Kalau dihitung sampai tanggal 32 Mei 2021, tepat pada hari terakhir berdirinya posko, petugas kesehatan Puskesmas Kalianda sudah 4 kali kena piket. Artinya, uang insentif yang wajib diterima seorang petugas kesehatan sebesar Rp800 ribuan. \"Kalau yang awal sudah dibayar, yang sekarang ini belum sekali,\" ujar salah satu petugas kepada Radar Lamsel, Selasa (1/6/2021). Petugas yang meminta identitasnya dirahasiakan ini berani buka-bukaan. Dia mengatakan kalau insentif yang belum diberikan itu merupakan tanggungjawab kepala puskesmas. Dia menyebut kepala puskesmas sebelumnya nekat mencari dana untuk memenuhi insentif ketiga petugas yang piket. \"Kalau yang sekarang ini beda. Masa pas piket pakai duit kami dulu, kami yang talangi. Masa anak buah yang nalangi, aneh toh,\" katanya. Karena kepepet dengan tugas, para petugas akhirnya nekat memakai dana pribadi masing-masing. Langkah ini terpaksa diambil. Jika tidak, mereka tidak akan bisa membeli minuman, makanan, maupun hanya sekedar bahan bakar minyak untuk menunjang mobilitas yang tinggi saat mengurusi pelayanan masyarakat. \"Syukurnya yang awal itu udah keluar, jadi bisa kita pakai sisanya buat piket sekarang. Cuma yang nambah itu saja yang belum keluar,\" katanya. Radar Lamsel sudah menghubungi Kepala Puskesmas Kalianda, Endang S. Namun yang bersangkutan tidak menjawab upaya konfirmasi. Padahal status WhatsApp-nya dalam keadaan online, namun yang bersangkutan bergeming. (rnd)
Sumber: