Jalan Rusak Hambat Pencegahan Covid
SRAGI – Buruknya akses jalan Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi menjadi hambatan tersendiri bagi tenaga kesehatan Puskesmas Rawat Inap untuk melakukan tracing kepada pasien Covid-19 di wilayah itu. Bahkan, untuk mencapai pemukiman di pesisir pantai timur Sumatera itu tenaga kesehatan harus berjalan kaki sejauh 500 meter lantaran kerusakan jalan tak bisa lagi ditempung menggunakan sepeda motor. Plt. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi M. Ali mengatakan, selama satu pekan ini pemukiman terpencil di wilayah Sragi itu kembali terinfeksi virus Covid-19. Hingga Jumat (2/6) pekan kemarin jumlah kasus di wilayah itu telah mencapai sembilan kasus. “Pada pekan ini kasus Covid-19 kembali ditemukan di Dusun Kualajaya. Sampai penularan Covid-19 telah mencapai sembilan kasus,” kata Ali kepada Radar Lamsel, Jumat siang pekan kemarin. Ali mengamini, buruknya akses jalan juga menjadi kendala tenaga kesehatan untuk melakukan tracing. Bahkan tenaga kesehatan harus berjalan kaki sejauh 500 meter lantaran kerusakan jalan sulit ditempung menggunakan sepeda motor. Kendala lainnya, warga disana juga kurang koperatif untuk mengikuti tracing. “Yang jadi hambatan kita kondisi jalan, ambulan kita bebera kali terjebak dilubang, sampai patah bamper. Bahkan tenaga kesehatan yang menggunakan sepeda motor harus jalan kaki untuk mencapai pemukiman warga. Warga disana juga kurang koperatif, banyak yang tutup pintu ketika kita akan melakukan rapid tes. Dan sampai saat ini masih ada satu kelurga yang belum ditracing,” sambungnya. Ali mengungkapkan, hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 di Kecamatan Sragi telah mencapai 26 orang. Kasus terbanyak di Desa Kuala Sekampung dan Desa Bandar Agung. “Sampai saat ini jumlah pasien mencapai 26 orang. Pasien terbanyak ada di Desa Kuala Sekampung dengan sembilan pasien. Dan Desa Bandar Agung sebanyak 10 pasien,” pungkasnya. (vid)
Sumber: