Desa Anggarkan Alat Rapid Tes
SRAGI – Pemerintah desa di wilayah Sragi diimbau untuk melaksanaan pengadaan alat rapid tes antigen, melalui anggaran dana penanggulangan Covid-19 tahun ini. Pengadaan alat rapid tes antigen ini sebagai langkah antisipasi, jika puskesmas kecamatan setempat kehabisa alat rapid tes antigen. Seperti yang pernah terjadi beberapa pekan lalu. Hal tersebut diutarakan oleh Plt. Camat Sragi Jahri. Dimana pemerintah desa telah diimbau untuk melakukan pengadaan alat rapid tes antigen di tengah lonjakan penularan Covid-19 saat ini. “Saat ini pemerintah desa sudah kita imbau untuk melakukan pendaan alat rapid tes secara mandiri,” kata Jahri memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (29/7) kemarin. Jahri menjelaskan, pengdaan alat rapid tes antigen secara mandiri ini melalui anggaran penanggulangan Covid-19 ini sebagai langkah antisipasi. Jika suatu saat Puskesmas Kecamatan Sragi atau Dinas Kesehatan kehabisan alat rapi tes antigen. “Sumber dananya tetap diambil dari anggaran penanggulangan Covid-19. Kan sekarang desa mamang sudang memiliki anggaran penanggulangan Covid-19, sebesar delapan persen dari DD,” ucapnya. Sementara untuk jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan desa masing-masing. “Kalau untuk jumlahnya disesuaika n dengan kebutuhan dari desa masing-masing. Nanti, seandaikan puskesmas kehabisan alat rapid desa sudah punya alat rapid tes,” sambungnya. Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi, Muhammad Ali mengungkapkan, saat puskesmas memiliki 200 alat rapid tes antigen meski sebelumnya tenaga kesehatan sempat kehabisan alat rapid tes antigen. “Sekarang sudah didistribusikan lagi dari Dinas Kesehatan.Saat ini desa juga sudah mengadakan alat rapid tes,” ungkapnya. Hal tersebut juga diamini oleh Kuar Keungan Desa Mandalasari, Toni. Dimana desanya juga telah mendapat imbauan untuk mengadakan alat rapi tes antigen. “Kita juga sudah diimbau untuk membeli alat rapid tes. Meskipun sudah punya alat sendiri namun pelaksanaan rapid tes tetap dilakukan oleh tenaga kesehatan,” pungkasnya. (vid)
Sumber: