Persalinan Bumil Reaktif Covid Jadi Sorotan
KALIANDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampung Selatan menyorot penanganan persalinan ibu hamil yang terpapar covid-19. Wakil Rakyat Kabupaten ini menilai Jaminan Persalinan (jampersal) sudah dianggarkan dalam APBD Lampung Selatan. Karenanya bidan-bidan desa dirasa perlu dibina agar tak kebingungan saat menemui kasus bumil terpapar covid-19. Ketua Komisi IV DPRD Lampung Selatan Beny Raharjo mengatakan topik tersebut bakal dikupas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dijadwalkan berlangsung, Senin (9/8/2021) hari ini. “ Ini juga yang akan kami tanyakan ke Dinkes saat RDP. Karena Jampersal itu kan sudah di anggarkan dalam APBD, hanya saja perlu ada pembinaan terhadap bidan desa. Karena begitu ada pasien yang memang melahirkan menggunakan jampersal, lebih terkesan menghindar. Maka kami berharap adanya pola pembinaan dan Dinkes atau RS untuk menyikapi persoalan ini,” kata Beny, (8/8) Minggu malam. Jika terkesan menghindar, maka program tersebut menjadi percuma. Sebab yang menggunakan jampersal dalah yang tidak mampu. “ Pemerintah harus hadir, jangan sampai anggaran yang sudah dianggarkan justru tak bisa digunakan. Besok (hari ini) kami RDP,” pungkasnya. Sementara, di Lampung Selatan sinyal Puskesmas untuk menangani persalinan ibu hamil mulai berhembus. Hanya saja belum ada kepastian puskesmas mana yang bakal menjadi pilot project percontohan untuk kasus semacam ini. Sejumlah Kepala Puskesmas di Lampung Selatan pun masih belum berani buka-bukaan ketika ditanya ihwal pilot project tersebut. Kendati begitu sinyal ini tak lantas ditampik atau diaminkan. “ Belum-belum, nanti kalau memang sudah ada kepastian akan kami kabari,” ujar salah satu kepala puskesmas di Kabupaten Lampung Selatan ketika ditanya soal pilot project tersebut. Jika memang puskesmas belum ada yang jadi pilot project, pola penanganan ibu hamil yang reaktif covid tersebut seperti apa dan bagaimana jalurnya? “ Selama ini memang penanganannya bukan di puskesmas tetapi di bidan desa. warga yang ingin bersalin ke bidan lalu jika reaktif maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan, artinya puskesmas tak bisa bicara banyak soal itu,” ujar kepala puskes lainnya. Terpisah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lampung Selatan menilai persalinan bagi ibu hamil terpapar covid harus segera difasilitasi. IDI berpandangan bahwa itu sama pentingnya dengan perhatian khusus bagi tenaga kesehatan yang juga bakal menanganinya. “ Kami mendorong kalau memang ada pilot project untuk urusan itu. Tetapi jangan sampai dilupakan pula pentingnya perhatian terhadap Nakes yang berjibaku menangani pasien covid-19,” kata dia. Pentolan IDI Lampung Selatan ini berharap Pemkab Lampung Selatan dapat mengambil langkah tepat untuk menangani keluhan dilapangan. IDI juga mengapresiasi dan mendorong jika ada Puskesmas di tingkat kecamatan yang bakal dijadikan pilot project untuk persalinan ibu hamil reaktif covid-19. “ Kami dukung penuh pemerintah kalau memang langkah itu diambil. SOP dan sebagainya harus juga diperhatikan dan perhatian terhadap nakesnya pun jangan sampai diabaikan,” tandasnya. (red)
Sumber: