Bupati Datangi SD, Bunda Sambangi TK
KALIANDA – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto meminta para guru agar tidak memberikan materi yang berat selama ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Politisi PDI Perjuangan ini meminta para guru menciptakan kenyamanan dan memberi ruang adaptasi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Sebab ia menilai cukup lama murid tak berinteraksi satu sama lain. Dalam Kunjungannya ke SD N 1 Way Urang Bupati Nanang Ermanto mengatakan agar dalam pelaksanaan belajar-mengajar para guru/wali kelas tidak terlalu memberikan materi pembelajaran yang berat mengingat baru terlaksananya KBM Tatap Muka hari ini. “Alhamdulillah pada hari ini kita telah melaksanakan KBM Tatap Muka. Sebelumnya kita melakukan daring yang hampir 2 tahun lamanya, saya kira para murid telah lama tidak saling berinteraksi, ini secara psikologis akan mengganggu, tengang mereka. Maka saya minta rilekin dulu mereka, satu minggu ini mari kita ciptakan suasana yang akrab dan nyaman di sekolah. Jangan diberikan materi yang berat-berat dulu,” ujar Nanang. “Saat ini kita prihatin dengan generasi kita, tetapi saya yakin anak-anak kita bisa bangkit dan berprestasi. Untuk itu saya kira Sekolah Dasar (SD) ini lah fondamen dasarnya harus kuat di isi dengan dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme, Insya Allah kedepan mereka akan memiliki amal dan budi pekerti yang baik untuk menjadi pemimpin dimasa mendatang,” imbuhnya. Dia memastikan, KBM Tatap Muka yang dilaksanakan di SD N 1 Way Urang telah sesuai dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Lalu, orang nomor satu di kabupaten ini melanjutkan kunjungannya untuk meninjau KBM Tatap Muka di SMP N 1 Kalianda. Terlihat sebanyak 6 orang murid yang mengikuti KBM Tatap Muka yang dilaksanakan di SMP N 1 Kalianda pada setiap ruang kelasnya. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran covid-19. “Kita tidak boleh lengah, KBM Tatap Muka yang berlangsung ini harus tetap kita kontrol penerapannya dengan ketentuan yang ada. Saya yakin dengan kesadaran yang tinggi dari para guru dan murid, maka lampung selatan bisa melaksanakan KBM Tatap Muka ini dengan baik,” pungkasnya. Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di satuan pendidikan PAUD/TK, SD, dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan mulai dilaksanakan hari ini, Senin 20 September 2021. Di satuan pendidikan tingkat TK, sebanyak 34 sekolah mulai melakukan uji coba PTM terbatas. Di Kecamatan Kalianda, terdapat dua sekolah yang melaksanakan uji coba PTM terbatas, yakni TK Negeri Pembina dan TK Masjid Agung Kalianda. Di kedua TK ini, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni memantau langsung proses sekolah tatap muka, pada Senin (20/9/2021). Ha itu, guna memastikan pelaksanaan uji coba PTM terbatas berjalan sesuai dengan standar protokol kesehatan dan syarat yang telah ditetapkan. Dari pantauan tim ini, Bunda Winarni mengawali peninjauannya di TK Negeri Pembina Kalianda. Kemudian peninjauan dilanjutkan ke TK Masjid Agung Kalianda. Sejumlah orangtua siswa terlihat antusias mengantar anak-anaknya mengikuti sekolah tatap muka perdana di masa pandemi Covid-19 tersebut. Setiap siswa juga wajib mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjalani cek suhu tubuh sebelum memasuki ruang kelas, menggunakan hand sanitizer serta cuci tangan pakai sabun di tempat yang telah disediakan. Pada kesempatan itu, Bunda Winarni meminta kepada para siswa untuk tetap semangat belajar dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Anak-anak Bunda harus semangat sekolahnya. Jangan lupa memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak,” ujar Winarni saat menyapa murid-murid TK Negeri Pembina yang melaksanakan uji coba sekolah tatap muka terbatas. Bunda Winarni juga mengingatkan kepada kepala sekolah dan para tenaga pendidik lain untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, agar uji coba PTM berjalan dengan baik. “Kepala Sekolah dan para guru, saya mohon untuk selalu menjaga protokol kesehatan dengan baik. Agar uji coba PTM ini dapat berjalan sesuai dengan keinginan kita semua,” imbuh Winarni. Meskipun aturan protokol kesehatan yang mengharuskan kehadiran siswa hanya 25% dari kehadiran normal, namun para orang tua dan siswa terlihat antusias dan sangat bersemangat dalam menjalani uji coba PTM tersebut. Salah satu orang tua siswa, Fitri mengaku sangat bersyukur dengan uji coba PTM tersebut. “Mudah-mudahan uji coba PTM ini dapat berlanjut. Kami para orang tua sangat mengharapkan anak-anak kami bisa kembali bersekolah dengan normal,” katanya. (idh/rls)
Sumber: